SUKABUMIUPDATE.com - Tokoh agama di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, merasa khawatir dengan rencana pembangunan objek wisata baru di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu.
Khawatiran tokoh agama yaitu objek wisata berupa jembatan gantung tersebut berpotensi menjadi tempat maksiat.
BACA JUGA: Polisi Temukan Puluhan Tambang Emas Liar di TNGHS Cisolok Sukabumi
Camat Cidahu Erry Erstanto menjelaskan, investor yang bersedia membangun objek wisata di kawasan TNGHS itu adalah PT Bocimi Halimun Salak asal Jakarta.
Namun ketika rencana ini bergulir, para tokoh merasa khawatir atas pembangunan objek wisata ini karena dinilai dapat berpotensi dijadikan tempat maksiat. Namun dalam hal itu, pemerintah berupaya agar hal itu tidak terjadi dan disisi lain pemerintah juga tetap memfasilitasi investor.
BACA JUGA: TNGHS Sebut Pendatang di Cidahu Sukabumi Tidak Ada Izin Apapun
"Namanya investor harus kita fasilitasi. Saat ini kita sudah berpikir untuk minimalisir itu. Jadi pariwisatanya jalan tapi maksiatnya tidak ada," ujar Erry kepada sukabumiupdate.com, di Kantor Kecamatan Cidahu, Kamis (20/2/2020).
Erry menuturkan, musyawarah sudah dilakukan antara pihak investor dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Hasilnya tokoh agama tetap khawatir bahwa tempat wisata berpotensi menjadi tempat maksiat. "Sampai saat ini belum ada titik temu terkait pembangunan wisata di Cidahu ini," jelasnya.
Maka dari itu, dari pihak pemerintah kecamatan pun belum mengeluarkan rekomendasi tentang pembangunan objek wisata tersebut.