SUKABUMIUPDATE.com - Pemerhati lingkungan dari komunitas lingkar Hijau Kabupaten Sukabumi Asep Yadi sangat menyayangkan sampah plastik mengotori Pantai Kalapacondong, Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Menurut Asep, sampah bukan masalah yang biasa. Maka dari itu, penanganannya juga harus dilakukan secara luar biasa.
BACA JUGA: Asal Sampah Plastik yang Kotori Pantai Kalapacondong Sukabumi, Ini Kata Nelayan
"Oleh karenanya perlu ada pencerahan, pendekatan dan strategi yang serius dilakukan pemerintah daerah melalui bidang terkait untuk menyelesaikannya. (Penanganan sampah) gak bakal selesai hanya dengan pendekatan hilir saja misal gerakan pungut sampah, 3R (atau hal) yang biasa-biasa saja," jelasnya.
Menurut Yadi harus ada pendekatan yang radikal mulai dari ontologi sampah agar mengerti apa sesungguhnya sampah itu, baik secara sosiologis terutama ekologis, epitemologi atau dialektika.
BACA JUGA: Pantai Kalapacondong Ujung Genteng Sukabumi Dipenuhi Sampah
"Dan proses bagaimana itu dibangkitkan, serta aksiologis atau resiko dampak dan recoverynya," tandasnya.
Sementara itu, ketua komunitas Petualang Alam Gunung Rimba Sukabumi (Paguris) Sutha Paqih mengatakan untuk membersihkan sampah di pantai Kalapa Condong tersebut jangan terlalu berharap kepada pemerintah daerah namun masyarakat juga harus ikut andil dan berpartisipasi.
BACA JUGA: Jorok! Sampah Plastik Kiriman Berserakan Pantai Kalapacondong Ujung Genteng Sukabumi
"Kalau mau dibersihkan semua unsur terkait harus andil. Sampah itu tidak akan bersih kalau tidak secara bersama-sama membersihkannya," tambahnya.
Menurut Sutha, sampah di Pantai Kalapa Condong itu bukan hanya sampah yang terbawa arus sungai tapi juga diakibatkan masyarakat membuang sampah sembarangan di pinggir pantai. Sutha mengatakan, sampah tersebut dibuang di pantai lalu ditimbun pasir, lalu ketika pasir terbawa ombak maka sampah akan muncul kembali.
BACA JUGA: Semangat Pedagang Bersihkan Pantai Citepus Balai Desa Sukabumi dari Sampah
"Kalau masyarakat tidak membuang sampah sembarangan ke sungai atau di pantai itu tidak akan terjadi. Karena kalau ditimbun seperti itu akan kembali muncul saat pasir tergerus ombak," tandasnya.