SUKABUMIUPDATE.com - Nasib malang dialami Isah, warga Kampung Sikluk RT 03/01, Desa Cicukang, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi. Dia ditemukan keadaan mengambang tidak bernyawa di saluran irigasi pada Sabtu (4/1/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.
Diketahui penyebab kematian Isah akibat terpeleset ke dalam saluran irigasi setelah penyakit epilepsinya kambuh. Hal itu diperkuat oleh keterangan pihak keluarga yang menyebutkan bahwa Isah memiliki riwayat epilepsi.
BACA JUGA: Bukan Kesurupan, Polisi Sebut Ambia Tewas di Leuwi Taraje Sukabumi Akibat Epilepsi
Kepala Dusun Cicukang, Taopik Pirdaus mengatakan pada Sabtu pagi, Isah bermaksud mengantar makanan untuk suaminya yang sedang bekerja di sawah yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya.
Sedangkan untuk sampai ke tempat suaminya bekerja, Isah harus melewati jalan di pinggiran saluran irigasi dan pada saat itu diduga epilepsinya kambuh yang mengakibatkan terpeleset sehingga jatuh ke air.
BACA JUGA: RS Palabuhanratu Bahas Epilepsi, di Kabupaten Sukabumi Mayoritas Usia Produktif Remaja
"Tinggi (permukaan air dengan jalan pinggiran irigasi) sekitar satu meter, adapun kedalaman saluran irigasi sekitar 50 sentimeter. Namun (airnya) cukup deras sehingga dia ditemukan 200 meter dari lokasi jatuhnya. Di lokasi jatuh ditemukan sandal jepit milik Isah, diduga jatuhnya pada pukul 09.00 WIB, soalnya kondisi mayat sudah kaku," jelas Taopik kepada sukabumiupdate.com, Senin (6/1/2020).
Menurut dia, setelah ditemukan jasad Isah, pihaknya langsung melaporkan kejadian ini kepada Polsek Purabaya, Pemdes Cicukang, kemudian pihak Puskesmas dan keluarganya. "Dari pemeriksaan memang tidak ada tanda tanda kekerasan," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Purabaya AKP Sutarna membenarkan kejadian tersebut. "Kejadiannya pada hari Sabtu dari informasi dia mengidap penyakit epilepsi dan keluarganya sudah menerima sehingga pada hari itupun sudah dimakamkan," pungkasnya.