SUKABUMIUPDATE.com - Kapolsek Cikakak AKP Jaka Sudira menyatakan, serangan ubur-ubur kepada wisatawan di Pantai Citepus Kebonkalapa saat libur Natal Rabu (25/12/2019) tidak separah seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya.
Kendati demikian, petugas kepolisian, Balawista, Sat Polair, TNI dan tim medis tetap siaga setelah para pengunjung di pantai tersebut tiba-tiba saja merasakan gatal akibat disengat ubur-ubur saat berenang.
BACA JUGA: Ubur-ubur Sengat Wisatawan yang Berlibur di Pantai Citepus Palabuhanratu Sukabumi
"Tetap kita himbau kepada pengunjung untuk tetap waspada, meskipun dampak dari sengatan ubur-ubur ini masih rendah hanya gatal. Berbeda dengan (serangan) ubur-ubur tahun kemarin (yang membuat kulit) berwana kebiru-biruan dampaknya (orang yang disengat) bisa sampai kejang kejang," ujar Jaka.
Jaka menghimbau, para pengunjung waspada dengan serangan ubur-ubur, apabila ada yang disengat untuk segera meminta pertolongan petugas.
BACA JUGA: 92 Wisatawan Pantai Citepus Sukabumi Tersengat Ubur-ubur
"Kita juga ada tim kesehatan umum, agar apabila ada pengunjung yang tersengat bisa langsung di tangani dengan tetap berkordinasi dengan petugas Balawista dilapangan," pungkasnya.
Pantauan sukabumiupdate.com, bangkai ubur-ubur berserakan dari mulai Pantai Kebon Kalapa hingga Pantai Istiqomah yang berada di kawasan Pantai Citepus. Ubur-ubur berwarna putih bening dengan tentakel merah.
BACA JUGA: Waduh! Sengatan Ubur-ubur di Wisata Pantai Palabuhanratu Meluas
Sementara itu, serangan ubur-ubur tidak menyurutkan keinginan wisatawan untuk berenang di pantai.
"Takut tersengat juga, tapi pilih pilih lokasi mana yang ada ubur-uburnya mana yang tidak ada, kalau pagi iya kita gak berani berenang. sekarang ubur-uburnya sudah berkurang," singkat Lisnawati (27 tahun) pengunjung asal Bogor.