SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi mengambil sampel makanan yang disantap warga Desa Cisarua dan Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, untuk mencari tahu penyebab keracunan massal. Data terbaru jumlah korban keracunan makanan usai acara muludan sudah mencapai 129 orang.
"Kami akan cari penyebab keracunan, tim sudah turun ke lokasi untuk penyelidikan epidemiologis dan investigasi lapangan. Sampel makanan dan air sudah kami kumpulkan dan kirim ke laboratorium balai POM (Pengawas Obat dan Makanan) Bandung ," ujar Plt Kadinkes Kabupaten Sukabumi, Harun Al Rasyid kepada sukabumiupdate.com, Senin (16/12/2019).
BACA JUGA: Jumlah Korban Keracunan Massal di Nagrak Sukabumi Bertambah, Tiga Warga Dirujuk ke RS
Sampel makanan yang akan diuji lab adalah, balado telur, mie, gudeg nangka dan sambal. “Semua makanan didapatkan oleh petugas dilapangan dari penyenggara acara dan warga yang belum sempat dimakan,” sambungnya.
BACA JUGA: Warga Cisarua Nagrak Keracunan Nasi Hajatan
Harun menambahkan, hingga Senin petang pukul 16.00 WIB, jumlah korban keracunan yang dicatat oleh petugas gabungan mencapai 129 orang. Dengan rincian 7 masih dirawat di PKM (Puskemas) Nagrak, dirujuk ke rumah sakit 59 orang, dua warga datang mandiri atau berobat sendiri ke RSUD Sekarwangi.
“61 pasien sudah membaik dan pulang dari PKM Nagrak. Tim masih terus memantau di lokasi,” pungkas Harun.