SUKABUMIUPDATE.com - Pihak keluarga masih diliputi rasa duka mendalam atas meninggalnya Aang Sobandi (53 tahun) warga Kampung Cijati Babakan RT 02/07, Desa Cicantayan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Sebelumnya, Aang terperosok dan meninggal di dalam sumur tua yang berada tak jauh dari rumahnya, Sabtu (30/11/2019).
Adik kandung Aang, Udin Syamsudin mengungkapkan, kakaknya meninggalkan tiga orang anak yang bernama Muslim (26 tahun), Ita (20 tahun) dan Siti Nida (11 tahun). Istri Aang yang bernama Atin, telah meninggal dunia 10 tahun yang lalu.
BACA JUGA: Aang Sempat Menyahut, Fakta Lain Warga Cicantayan Sukabumi yang Tewas di Sumur Tua
"Kalau anaknya yang bernama Muslim itu sudah menikah dan beda rumah dengan almarhum. Jadi yang tinggal dengan almarhum itu Ita dan Siti Nida. Siti Nida sekarang masih sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) kelas 4," ujar Udin kepada sukabumiupdate.com, Minggu (1/12/2019).
BACA JUGA: Cari Buah Limus, Warga Cicantayan Sukabumi Tewas Masuk Sumur Tua
Usai kejadian tragis tersebut, sumur tua yang berada di dekat bekas pabrik pembuatan bata merah itu telah diberi garis polisi. Sebelum kejadian itu, Sabtu sekitar pukul 13.00 WIB Aang datang ke sebuah warung yang berada tak jauh dari TKP. Kemudian Aang pergi meninggalkan motornya di warung itu dan pamit ke pemilik warung mau mencari rempah-rempah. Namun hingga sore, Aang tak juga kembali. Pemilik warung pun mengantarkan motor Aang ke rumahnya. Di rumah, ternyata Aang juga belum ada.
Setelah itu warga dan keluarga melakukan pencarian di sekitar sumur tersebut. Warga terus memanggil-manggil nama Aang hingga terdengar suara mengerang dari dalam sumur. Ujang Komarudin, adalah salah satu warga yang tahu proses pencarian hingga dievakuasinya Aang dari dalam sumur.
BACA JUGA: Dua Orang Tewas Dalam Sumur di Cibadak Sukabumi
Menurut Ujang, setelah mendengar suara mengerang bergeges lampu senter yang dibawa warga diarahkan ke dalam sumur dan terlihat Aang dalam posisi jongkok. "Kalau tidak salah sih, kata warga yang meliha itu seperti jongkok, dan tangannya masih agak bergerak. Itu saat disorot menggunakan senter dari atas sumur," ucap Ujang.
Akan tetapi, evakuasi sulit dilakukan sehingga meminta bantuan BPBD, Pramuka, Damkar dan pihak lainnya. Pada Sabtu malam sekitar pukul 21.30 WIB, Aang berhasil dievakuasi namun sudah tidak bernyawa. Saat itu, kata Ujang pada tubuh Aang pun terlihat beberapa luka, seperti di lutut, pinggang, dan wajah. "Kalau di lutut itu kemungkinan patah tulang. Tapi luka lainnya hanya luka gores," tambah Ujang.
BACA JUGA: Tragis, Tiga Warga Karangtengah Sukabumi Tewas di dalam Sumur Beracun
Warga pun heran dengan keberadaan sumur tua tersebut karena baru diketahui setelah adanya kejadian tersebut. Terlebih sumur itu tertutup rerumputan dan bibir sumurnya hampir rata dengan permukaan tanah.
"Karena kan posisi sumurnya itu tertutupi pepohonan dan ilalang ditambah di lokasi bekas pabrik batu bata jadi hanya beberapa orang saja yang tahu ada sumur di situ. Pak Aang pun sepertinya tidak mengetahui," jelas Ujang.