SUKABUMIUPDATE.com - Warga yang tinggal di bantaran Sungai Cikaso, perbatasan Kecamatan Kalibunder dan Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi, mulai mengeluhkan kondisi sungai kotor, keruh, berlumpur dan bau.
BACA JUGA: Muncul Cairan Putih di Sungai Cikaso Sukabumi, Warga Cibitung Khawatir Limbah Pabrik Karet
Padahal selama ini sungai menjadi tumpuan warga, apalagi saat musim kemarau. Ada ribuan warga dari Desa Sirnamekar, Bangbayang, Bojong, Sukaluyu dan Cimahpar yang mengandalkan Sungai Cikaso untuk mandi, minum dan kebutuhan lainnya.
Warga mendatangi PLTMH meminta kejelasan soal pencemaran Sungai Cikaso akibat limbah. | Sumber Foto: Istimewa
Ketua Karang Taruna Desa Bojong Kecamatan Kaalibunder, Gian Indra Lesmana menyebutkan, diduga Sungai Cikaso tercemar akibat limbah dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH). Namun di wilayah tersebut ada dua PLTMH dan belum diketahui dari mana limbah tersebut berasal.
"Kasihan warga di musim kemarau ini, hanya Sungai Cikaso yang menjadi tumpuan mereka. Sekarang kondisinya tercemar dengan adanya pembuangan limbah. Mereka terpaksa mengambilnya karena tidak ada lagi sumber air, meski tidak bisa langsung dipakai karena keruh," kata Gian kepada sukabumiupdate.com, Jumat (29/11/2019).
BACA JUGA: Diamankan di PLTMH Sagaranten, Dua dari Tujuh WNA China Dideportasi
Masih kata Gian, ada dua PLTMH di wilayah tersebut. Yakni PLTMH Tamaris Hydro dan PLTMH Zhong Meen Hydro. Ia bersama warga dan beberapa pihak terkait masih menelusuri dari mana limbah tersebut berasal.
"Awalnya saling lempar bola panas, saling menyalahkan antar perusahaan. Terus kita menuntut semua perusahaan dihadirkan biar kita di sini tahu mana perusahaan yang membedah bendungan tersebut. Makanya besok mereka mau datang ke Cikaso ngecek lokasi," tandas Gian.
BACA JUGA: Video: Warga Resah, Truk Proyek PLTMH Rusak Jalan dan Rumah di Sagaranten Sukabumi
Kepala Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud, Asep Priatna mengaku mendapat laporan dari warga bahwa sungai tersebut mendadak keruh dalam tiga hari terakhir.
"Ada informasi itu berasal dari limbah pengurasan bendungan salah satu PLTMH. Kami mengecek ke lokasi bersama perwakilan dari Desa Bojong Kecamatan Kalibunder dan Desa Sirnamekar Kecamatan Tegalbuleud. Ternyata benar ada pembuangan limbah dari pengurasan bendungan. Tapi belum jelas jawaban dari pihak perusahaan," kata Asep.