SUKABUMIUPDATE.com - Nasib malang menimpa Wiwit (39 tahun) warga Kampung Cimenteng I RT 02/ 04, Desa Tanjungsari, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi. Wanita penyandang disabilitas karena tunawicara dan tunarungu ini mengalami depresi sejak ditinggal pergi suaminya. Selain itu, Wiwit pun sedang hamil delapan bulan.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Curugkembar, Gunawan mengatakan dirinya bersama Kasi Sosbud Kecamatan Curugkembar, Pol PP, juga dari bidan serta bagian kejiwaan Puskemas Curugkembar mendatangi rumah orang tua Wiwit, Senin (11/11/2019).
BACA JUGA: Depresi Berat, Gadis Muda Minta Suntik Mati ke RS Bunut Kota Sukabumi
Kedatanganya untuk melakukan pemeriksaan kandungan namun Wiwit awalnya sempat menolak. Setelah dibujuk baru mau. "Pada saat mau diperiksa kandungannya cukup alot juga, soalnya dia menolak untuk diperiksa. Setelah dibujuk oleh bidan puskesmas dan bidan desa, akhirnya dia pasrah, dan hasil pemeriksaan sudah hamil delapan bulan," kata Gunawan.
Gunawan mengatakan, Wiwit tersebut mengalami perubahan perilaku sejak ditinggal suaminya tiga minggu yang lalu. "Suaminya pergi dengan alasan mau kerja bangunan, janjinya tiga hari namun sudah tiga minggu belum juga pulang," kata Gunawan.
BACA JUGA: Hindari Depresi dengan Meningkatkan Asupan Sayur dan Buah
Dari keterangan orang tua Wiwit, kata Gunawan, biasanya kalau pergi ke saudaranya Wiwit suka diantarkan pakai ojek. Namun sekarang menolak dan lebih memilih jalan kaki sejauh tiga kilometer. Hal yang mengkhawatirkan yaitu Wiwit pernah memukul perutnya.
"Sering mukul-mukul perutnya, pernah ketahuan sampai berwarna biru dibagian perutnya. Kami sudah menghubungi suaminya, katanya sedang kerja di Bekasi dan belum bisa pulang karena belum punya uang," jelasnya.
BACA JUGA: Pria Depresi Ledakkan Rumah di Nyalindung Sukabumi Pakai LPG 3 Kilogram
Suami Wiwit yang orang Cianjur ini merupakan suami keduanya. Akan tetapi suaminya ini tidak punya adminitrasi kependudukan yang lengkap. "Dari keterangan orang tuanya, wiwit menikah yang kedua kalinya sama orang Cianjur, namun untuk alamat lengkapnya tidak ada satupun yang mengetahuinya, menikahnya setelah lebaran tahun ini. Saat ini mereka tidak punya identitas, tidak ada KK dan KTP, " paparnya.
Untuk sementara ini pihak puskesmas tidak bisa memberi obat depresi kepada Wiwit karena khawatir ada efek samping kepada kandungannya. "Kemungkinan sudah melahirkan akan ditindaklanjuti masalah kejiwaannya," pungkasnya.