SUKABUMIUPDATE.com - Seorang gadis dengan inisial L, mendatangi ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, Kamis (31/1/2019) pagi. Menurut pihak rumah sakit, gadis yang diperkirakan berusia di bawah 20 tahun itu meminta kepada petugas medis untuk disuntik mati.
Ketua Tim Penanganan Keluhan dan Informasi RSUD R Syamsudin SH, dr Wahyu Handriana membenarkan, pada saat itu, L datang sendirian ke IGD sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung masuk ke ruangan IGD. Wahyu menyebut, sejumlah petugas di rumah sakit sempat kaget dengan kedatangan L.
"Dia datang dengan keadaan depresi berat. Dia cuma cerita sedang ada masalah, terus dia tiba-tiba minta disuntik mati ke petugas medis di sana," kata Wahyu kepada sukabumiupdate.com, Kamis (31/1/2019).
Wahyu melanjutkan, setelah pihak rumah sakit dan juga petugas medis mendengarkan segala cerita gadis tersebut, pihaknya menduga L mengalami gangguan jiwa. Wahyu menjelaskan, hasil pemeriksaan oleh tim medis rumah sakit menyatakan bahwa gadis tersebut mengalami depresi atas masalah yang tengah dihadapinya.
"Dia enggak curhat apa-apa. Untuk detail permasalahannya pun dia tidak cerita. Akhirnya kita simpulkan dia mengalami depresi dan kita sudah biasa menghadapi hal-hal semacam ini. Pengakuannya, dia berasal dari wilayah Cibadak, Kabupaten Sukabumi, usianya kira-kira di bawah 20 tahunan," ungkap Wahyu.
Sebelumnya terdengar kabar bahwa L sedang mengalami masalah percintaan, sehingga ia merasa depresi dan meminta untuk disuntik mati. Setelah dilakukan penelusuran oleh pihak rumah sakit, ternyata gadis ini merupakan salah satu pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang sedang ditangani oleh RSUD R Syamsudin SH.
BACA JUGA: Lukai Ibunda Pakai Batu, ODGJ di Ciracap Sukabumi Terpaksa Dirantai
"Pasien ini diketahui masih dalam penanganan dokter spesialis ahli jiwa di kita. Untuk identitas persis tidak bisa kami sebutkan berkaitan dengan privasi pasien," ungkapnya.
Wahyu mengatakan, sekitar pukul 11.30 WIB, setelah penanganan dan pemeriksaan terhadap pasien L, gadis tersebut diantar kembali ke kediaman orang tuanya.
"Sudah kita kembalikan lagi ke rumahnya. Kita minta ke orang tuanya agar mengawasi pasien tersebut. Kita minta untuk terus lanjutkan pengobatan kejiwaannya juga. Ya namanya sedang depresi, pihak rumah sakit juga akan melakukan pendampingan terkait pemulihan kondisinya," pungkasnya.