SUKABUMIUPDATE.com - Pihak kepolisian tidak diam dengan kejadian tawuran pelajar yang terjadi di Sukabumi. Polisi akan meningkatkan patroli di tempat serta jam-jam yang terindikasi rawan tawuran. Tak hanya itu, polisi pun akan melakukan patroli cyber atau patroli di dunia maya mengingat sejumlah kasus tawuran selalu diawali dengan aktivitas provokasi di media sosial.
Seperti kejadian tawuran yang menyebabkan hilangnya nyawa seorang pelajar SMKN 1 Cibadak. Sebelum tawuran terjadi Minggu (3/11/2019) dini hari, kedua kubu pelajar saling memprovokasi melalui medsos. Setelah itu, melalui Massenger dan japrian WhatsApp, mereka janjian menentukan tempat dan waktu tawuran.
BACA JUGA: Cegah Tawuran Pantau Medsos Pelajar Sukabumi, Disdik Andalkan Keahlian IT Nadiem Makarim
Wakapolres Sukabumi Kota Kompol Sulaeman menyatakan cyber patrol ini tengah dilakukan.
Cyber patrol merupakan patroli di dunia maya untuk memantau aktivitas medsos khususnya grup-grup medsos yang disinyalir sebagai grup pelajar yang berisi provokasi mengarah ke tawuran. Apabila dari cyber patrol tersebut terindikasi adanya rencana tawuran, maka polisi akan secepatnya ambil tindakan dan mengejar akun pemicu tawuran.
"Setiap hari kita laksanakan patroli, baik masuk ke Facebook atau WhatsApp, sehingga kita bisa mengetahui langkah-langkah apa yang mereka lakukan," kata Sulaeman, kepada sukabumiupdate.com, Rabu (6/11/2019).
BACA JUGA: Doktrin Kakak Kelas hingga Sajam Online, Fakta Tawuran yang Tewaskan Pelajar di Sukabumi
Adapun patroli lapangan dilakukan pada jam yang dianggap berpotensi atau rawan terjadinya tawuran. "Biasanya pagi pas masuk sekolah, siang pulang sekolah, dan sore," imbuh Sulaeman.