SUKABUMIUPDATE.com - Jalan desa penghubung dua kampung di Desa Kalapanunggal, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, rusak parah. Jalan rusak sepanjang 400 meter ini menjadi penghubung kampung Sukamantri dengan Kampung Limusamis. Kondisinya berbatu menyebabkan banyak pengendara motor celaka.
Warga, Sukma (20 tahun) mengatakan, kerusakan pada jalan tersebut sudah lama. Menurut dia, beberapa waktu lalu, aparatur desa sempat meninjau lokasi tersebut namun hingga saat ini jalan tersebut belum juga diperbaiki.
BACA JUGA: Bak Sungai Kering, Tahun Depan Ruas Jalan Palayangan - Cibodas Sukabumi Dapat Perbaikan
Jalan berbatu dan menanjak serta banyak turunan tajam, keadaan ini membuat pengendara motor harus berhati-hati. "Saya sendiri juga merasa kesulitan ketika melintas jalan itu," ujar Sukma kepada sukabumiupdate.com, Rabu (6/11/2019).
Sementara, Ketua RW 06, Enda Suhendra menjelaskan, jalan ini begitu penting bagi warga dan setiap hari dilalui warga yang hendak beraktivitas. "Jalan ini sangat aktif," terangnya.
BACA JUGA: Truk Masuk Jurang di Jampang Kulon Dievakuasi, Warga Punguti Semen untuk Tambal Jalan Rusak
Menurut dia, dalam Musyawarah Dusun (Musdus) di Desa Kalapanunggal jalan tersebut direncanakan akan diperbaiki pada tahun anggaran 2017. Namun jalan rusak tersebut baru diperbaiki kurang lebih 11 bulan.
Hanya saja dalam kurun waktu itu jalan rusak kembali. Ia menduga kontruksi bangunan yang diterapkan pada jalan tersebut tidak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan pihak desa. "Masa baru 11 bulan jalan sudah rusak lagi. Itu pasti bahan bangunannya yang kualitasnya biasa saja," tegasnya.
Sementara itu, Sekertaris Desa Kalapanunggal Asep Supriadi menjelaskan, kerusakan jalan tersebut disebabkan oleh air yang sering mengendap di ruas jalan hingga membuat kontruksi yang diterapkan di jalan itu terbawa arus ketika saat pembangunan.
BACA JUGA: Warga Sukaresmi Cisaat Blokade Jalan Rusak, Kadis PU: Ada Prosesnya
Berbeda dengan keterangan warga, Asep menyebut, jalan itu tidak begitu aktif digunakan warga karena kondisinya gelap bila malam hari. "Jalan itu sudah direnovasi dua kali mengunakan sistem rambat beton. Jalan itu jarang digunakan warga karena suananya mencekam dan disekelilingnya kan ditumbuhi pohon," katanya.
Rencana perbaikan kembali jalan tersebut sudah masuk Musdus di tahun ini. Namun untuk dilakukan atau tidaknya itu tergantung keputusan kepala desa hasil Pilkades. "Memang sudah masuk dalam Musdus, namun tergantung kelapa desa yang baru," tandasnya.