Hari Pertama di PSAWA, Begini Kondisi Penghuni Kotak Kayu Asal Kalibunder Sukabumi

Senin 28 Oktober 2019, 00:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ad ( 23 tahun) pemuda asal Kampung Cibongkok, Desa Cimahpar, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi yang mengidap gangguan psikologis sejak lahir, saat menjalani hari pertama perawatan di PSAWA Palabuhanratu, Minggu (27/10/2019).

BACA JUGA: Lima Tahun Terkurung Kotak Kayu di Kalibunder Sukabumi, Ad Akhirnya Jalani Rehabilitasi

Pengelola PSAWA Palabuhanratu, Deni Solang mengatakan, Ad sejak dijemput di Kalibunder pada Sabtu (26/10/2019) lalu masih terpantau baik secara fisik. Bahkan begitu tiba di panti, Ad langsung beristirahat.

"Sejak datang ke sini, Ad tidak ada gaduh dan gelisah. Baik saat evakuasi atau saat di panti," ujar Deni kepada sukabumiupdate.com, Minggu malam melalui sambungan telepon seluler.

BACA JUGA: Kasus ODGJ Dipasung dan Dikurung Juga Ditemukan di Sagaranten Sukabumi

Deni melanjutkan, dalam waktu dekat, Ad akan menjalani rehabilitasi mental. Namun sebelumnya Ad akan diperkenalkan terlebih dahulu dengan warga binaan lainnya di panti. Hal itu dilakukan supaya Ad senang dan bahagia di lingkungan yang barunya tersebut. "Tahap pertama, akan dilihat apa Ad bisa mengurus diri, seperti mandi sendiri, makan sendiri dan lainya. Semua didata dulu tentang keadaan Ad secara fisik," jelasnya.

"Setelah semua prilaku Ad diketahui, kami akan terapkan rehablitasi sosial. Melatih fungsi sosialnya agar bisa mengurus diri dan bersosialisasi. Selanjutnya, mencari tahu apa yang menyebabkan kegaduhan pada diri Ad ini, hal apa yang membuatnya gelisah agar kita bisa menerapkan rehabilitasi yang cocok buatnya," terang Deni.

BACA JUGA: Remaja Kalibunder Sukabumi Dikurung di Kotak Kayu, PSAWA: Akan Kita Bebaskan

Hasil pemeriksaan sementara, Ad mengalami keterbelakangan mental. Tidak bisa sembuh normal secara total, namun bisa dikurangi kegaduhan yang dialami, bahkan bisa cenderung tenang dan tertib, penurut, serta bisa membaca bahkan menulis meski perlu waktu yang lama. Karenanya, Ad akan menjalani rehabilitasi yang berbeda dengan penderita sakit jiwa. Termasuk obat-obat medis yang diberikan juga berbeda.

"Untuk Ad akan lebih banyak terapi kasih sayang yang diterapkan nantinya. Agar merasa bahagia dan senang, meski saat ini usianya di atas 20 tahun. Tapi faktanya perilaku Ad ini masih seperti anak di bawah 10 tahun. Jadi kesabaran dan kasih sayang sangat diperlukan untuk melatih dan merehabilitasi Ad," pungkas Deni Solang.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa