SUKABUMIUPDATE.com - Ad ( 23 tahun) pemuda asal Kampung Cibongkok, Desa Cimahpar, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi yang mengidap gangguan psikologis sejak lahir, saat menjalani hari pertama perawatan di PSAWA Palabuhanratu, Minggu (27/10/2019).
BACA JUGA: Lima Tahun Terkurung Kotak Kayu di Kalibunder Sukabumi, Ad Akhirnya Jalani Rehabilitasi
Pengelola PSAWA Palabuhanratu, Deni Solang mengatakan, Ad sejak dijemput di Kalibunder pada Sabtu (26/10/2019) lalu masih terpantau baik secara fisik. Bahkan begitu tiba di panti, Ad langsung beristirahat.
"Sejak datang ke sini, Ad tidak ada gaduh dan gelisah. Baik saat evakuasi atau saat di panti," ujar Deni kepada sukabumiupdate.com, Minggu malam melalui sambungan telepon seluler.
BACA JUGA: Kasus ODGJ Dipasung dan Dikurung Juga Ditemukan di Sagaranten Sukabumi
Deni melanjutkan, dalam waktu dekat, Ad akan menjalani rehabilitasi mental. Namun sebelumnya Ad akan diperkenalkan terlebih dahulu dengan warga binaan lainnya di panti. Hal itu dilakukan supaya Ad senang dan bahagia di lingkungan yang barunya tersebut. "Tahap pertama, akan dilihat apa Ad bisa mengurus diri, seperti mandi sendiri, makan sendiri dan lainya. Semua didata dulu tentang keadaan Ad secara fisik," jelasnya.
"Setelah semua prilaku Ad diketahui, kami akan terapkan rehablitasi sosial. Melatih fungsi sosialnya agar bisa mengurus diri dan bersosialisasi. Selanjutnya, mencari tahu apa yang menyebabkan kegaduhan pada diri Ad ini, hal apa yang membuatnya gelisah agar kita bisa menerapkan rehabilitasi yang cocok buatnya," terang Deni.
BACA JUGA: Remaja Kalibunder Sukabumi Dikurung di Kotak Kayu, PSAWA: Akan Kita Bebaskan
Hasil pemeriksaan sementara, Ad mengalami keterbelakangan mental. Tidak bisa sembuh normal secara total, namun bisa dikurangi kegaduhan yang dialami, bahkan bisa cenderung tenang dan tertib, penurut, serta bisa membaca bahkan menulis meski perlu waktu yang lama. Karenanya, Ad akan menjalani rehabilitasi yang berbeda dengan penderita sakit jiwa. Termasuk obat-obat medis yang diberikan juga berbeda.
"Untuk Ad akan lebih banyak terapi kasih sayang yang diterapkan nantinya. Agar merasa bahagia dan senang, meski saat ini usianya di atas 20 tahun. Tapi faktanya perilaku Ad ini masih seperti anak di bawah 10 tahun. Jadi kesabaran dan kasih sayang sangat diperlukan untuk melatih dan merehabilitasi Ad," pungkas Deni Solang.