SUKABUMIUPDATE.com – Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) merilis kabar duka yang dialami warga Kabupaten Sukabumi di Arab Saudi. Seorang perempuan asal Kabupaten Sukabumi yang belum disebutkan identitasnya meninggal dunia saat berada di penampungan pada hari Kamis pekan lalu tanggal 3 Oktober 2019.
Kabar duka ini diliris SBMI dalam website sbmi.or.id pada tanggal 4 Oktober 2019 silam. “Serikat Buruh Migran Indonesia, mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah seorang buruh migran perempuan asal Kabupaten Sukabumi di penampungan Agen Al-Mahara,” tulis SBMI dalam website tersebut.
BACA JUGA: Jenazah TKW Surade Bisa Dipulangkan, SBMI Minta Keluarga Buat Surat Kuasa Pendampingan
Informasi yang diposting oleh Boby Alwy ini juga mempertanyakan penyebab kematian pekerja migran Indonesia (PMI) tersebut. “Bukankah pemerintah kerajaan Arab Saudi telah melindungi melalui asuransi, sejak adanya kebijakan syarikah sebagai penyalur, apakah kebijakan ini berlaku atau tidak, jika berlaku kenapa matinya di penampungan, baru setelah mati dibawa ke rumah sakit untuk di otopsi.”
Boby kemudian bertanya, “Atau jangan-jangan almarhumah adalah buruh migran yang ditempatkan secara tidak prosedural pada saat diberangkatkan? Jika demikian, apakah Agen Al-Mahara menerima calon buruh migran yang tidak prosedural sehingga tidak diikutsertakan dalam program asuransi?”
BACA JUGA: Jenazah TKI Asal Palabuhanratu Dipulangkan dari Malaysia
Ia jua mempertanyakan ketegasan dari Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 260 tentang penghentian dan pelarangan penempatan PRT di 19 negara kawasan Timur Tengah. “Buruh migran perempuan yang meninggal ini harus jadi evaluasi kebijakan penempatan, termasuk kebijakan penempatan satu kanal ke Arab Saudi.” Pungkas Boby.
Boby Alwi belum memberikan informasi lebih banyak terkait kabar ini. Redaksi sukabumiudpate.com sudah berusaha menghubunginya melalui nomor telp dan whatsapp, Selasa (8/10/2019). Begitu juga dengan Ketua DPC SBMI Sukabumi, Jejen Nurjanah. “Bentar nanti dihubungi lagi, saya masih ada rapat,” jelas Jejen singkat melalui pesan whatsapp.