SUKABUMIUPDATE.com - Dua warga Kampung Leuwidinding, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampang Tengah yang dirawat di RSUD Syamsudin SH karena kaget mendengar ledakan mulai membaik.
Keduanya masuk rumah sakit yang dikenal dengan nama RS Bunut ini setelah mendengar ledakan dari aktivitas peledakan atau blasting PT TSS, sebuah perusahaan tambang semen pada Jumat (4/10/2019).
BACA JUGA: Reaksi PT TSS Soal Warga Leuwidinding Sukabumi yang Dirawat Diduga Akibat Blasting
Kasubag Hukum dan Humas RSUD Syamsudin SH, Suprianto mengatakan, karena membaik maka dalam waktu dekat keduanya bisa pulang.
"Pasien dengan inisial N dan S kondisinya sudah bagus, kemungkinan kalau tidak hari ini atau besok pun sudah bisa pulang," ucap Suprianto kepada sukabumiupdate.com, Senin (7/10/2019).
BACA JUGA: Pengakuan Warga Leuwidinding Sukabumi, Dirawat Akibat Blasting Tambang Semen?
Namun Suprianto belum dapat menjawab penyebab keluhan yang dialami pasien tersebut berhubungan dengan aktivitas blasting atau bukan. Ia menuturkan, hal itu harus dikaji oleh dokter okupasi
"Dokter okupasi itu dokter perusahaan, sehingga bila dikaji oleh dokter okupasi, hal itu dapat dinilai apakah ada dampak antara sakit yang dialami pasien dengan penyebab aktivitas perusahannya itu. Kalau kami hanya menerima dan merawat sesuai dengan keluhannya," ujarnya.
BACA JUGA: Diprotes Bikin Rusak Rumah, Polisi Akan Tes Ledakan di Tambang Semen Sukabumi
Suprianto enggan menyampaikan hasil diagnosa kedua warga Leuwidinding ini karena hal itu merupakan privasi pasien. Sehingga, perlu ada izin terlebih dahulu dari pasien yang bersangkutan. "Kalau diagnosa kita harus izin pasien dulu karena itu rekam medik. Intinya kondisinya stabil," pungkasnya.