SUKABUMIUPDATE.com - Fenomena alam banjir bugeul yang terjadi sepekan terakhir ini di Kampung Datarnangka RT 03/03 Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, mengakibatkan puluhan hektare sawah terendam air.
BACA JUGA: Kemarau Tapi Banjir, Fenomena Bugeul Kembali Rendam Pesisir Tegalbuleud Sukabumi
Bukan karena gelombang air laut semakin tinggi, namun dari Muara Sungai Cibuni yang tak bisa mengalir ke laut karena tertutupnya mulut muara oleh pasir. Bugeul atau dalam istilah geologi Point Bar, merupakan fenomena alam terbentuknya benteng alam dar pasir yang menutupi mulut muara.
"Kondisi saat ini, total mulut muara tertutup pasir yang kebawa ombak, sehingga air tidak mengalir ke laut," kata Wahyono (30 tahun), warga Kampung Karanganyar RT 06/04 Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud, kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (5/10/2019).
BACA JUGA: Debit Air di Sungai Cibuni Tegalbuleud Sukabumi Mulai Berkurang
Wahyono menyebutkan banjir bugeul terakhir terjadi 10 tahun yang lalu, berkisar tahun 2009. "Orang tua dulu ada yang mengatakan banjir bugeul terjadi 10 tahun sekali, pada musim kemarau. Sejauh ini air belum sampai ke permukiman, namun bisa dibilang sudah mulai mendekati beberapa rumah warga," lanjutnya.
Kalau air sudah ke masuk permukiman, sambung Wahyoto, dan bugeul belum juga surut secara alami, kemungkinan akan ada upaya pembedahan bugeul. Saat ini air yang merendam peesawahan jaraknya sekitar 50 meter dari kawasan permukiman warga.
"Adapun lebar muara sekitar 400 meter. Sedangkan lebar Sungai Cibuni yang dekat muaranya sekitar 1.000 meter." pungkas Wahyono.