SUKABUMIUPDATE.com - Mata air pancuran tujuh menjadi andalan warga Kampung Nyalindung RT 01/03, Desa Nyalindung, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi di saat kemarau melanda. Air yang diambil warga ini digunakan untuk kebutuhan memasak, minum juga mencuci.
Pancuran tujuh tak pernah kering karena itu menjadi tumpuan warga saat kemarau. Biasanya setelah subuh, warga mengantri air dari tempat tersebut dan menampungnya di dalam jeriken.
BACA JUGA: Kemarau Panjang, Warga Mekarmukti Waluran Salat Istisqo
Warga, Fajar (20 tahun) mengatakan, akibat kemarau panjang yang melanda saat ini sumur-sumur warga mengering.
"Sumur di rumah sedang kering karena musim kemarau, jadi untuk sementara mengambil air dari pancuran tujuh ini," ucap Fajar kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (21/9/2019).
BACA JUGA: Kemarau, Curug Cimarinjung dan Sodong di Ciemas Jadi Spot Wisata Tanpa Air Terjun
Fajar mengungkapkan, sejakli mengambil air dari pancuran tujuh ini sebanyak 20 jeriken. Air tersebut untuk kebutuhan satu minggu.
"Biasanya mengangkut air kurang lebih sebanyak 20 jeriken, untuk persediaan selama satu minggu. Dari sini diangkut dengan menggunakan sepeda motor ke rumah," jelas Fajar.