SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi masih menunggu hasil uji lab Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengetahui secara pasti penyebab keracunan makanan di Kampung Pangkalan, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Kondisi Terkini KLB Keracunan Bantargadung, Masih Ada Warga Dirujuk ke RS Palabuhanratu
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid mengaku sudah mengirim sampel makanan ke BPOM, dan hingga kini masih menunggu hasilnya.
"Karena memang memerlukan waktu untuk mengetahui hasil lab dari sample makanan yang kita kirim. Salah satu wujudnya harus ada biakan, supaya ada fermentasi lalu bisa diketahui bakteri, jamur atau kuman apa yang terkandung," kata Harun kepada sukabumiupdate.com, Rabu (18/9/2019).
Meski demikian, Harun sudah melakukan upaya investigasi dan identifikasi sebelumnya melalui feses. Disiniyalir penyebab keracunan adalah bakteri dari hewan. Hal itu diketahui usai melihat lokasi yang digunakan untuk memasak, yakni lantai tanah dan di sekelilingnya terdapat kotoran hewan.
"Hasil investigasi, kemudian wawancara dengan penderita, ditemukan beberapa masalah dimana pada telur. Kuning telurnya yang seharusnya berwarna kuning berubah menjadi merah. Itu salah satu bukti bakteri ada dan bersumber dari hewan," terangnya.
BACA JUGA: Temuan Baru Penyebab Keracunan Bantargadung, Ada Bakteri dari Hewan
Masih kata Harun, bakteri yang ditemukan bentuknya spiral yang memiliki sifat aerofilik, cepat berkembang karena dukungan suhu di musim kemarau seperti saat ini, yang memicu perkembangbiakan bakteri dengan cepat. "Nanti pasti kita informasikan hasil lab-nya. Di situ bisa kita lihat nanti penyebab pasti keracunan yang mengakibatkan ratusan orang menjadi korban," tandasnya.