SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Babakan, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, tiba-tiba saja merasa mual, pusing hingga muntah-muntah usai menyantap makanan dari sebuah acara pernikahan yang digelar warga, Senin (16/9/2019).
Warga yang mengalami keracunan ini kemudian dilarikan ke Pustu serta Puskemas Simpenan. Bahkan beberapa diantaranya dilarikan ke RSUD Palabuhanratu. Dari data Dinkes Kabupaten Sukabumi hingga Selasa (17/9/2019) jumlah korban keracunan di Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan mencapai 159 orang.
BACA JUGA: Jumlah Terkini Korban Keracunan Massal Simpenan
Kasus keracunan massal yang dialami warga Kampung Babakan, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, merupakan kejadian yang kesekian kalinya dalam seminggu ini.
Beberapa hari sebelum kejadian di Desa Mekarasih, keracunan massal juga terjadi di Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi. Warga merasakan pusing, mual dan muntah setelah menyantap nasi uduk dari acara tahlilan 100 hari meninggalnya warga di Kampung Pangkalan, Desa Bojonggaling, Selasa (10/9/2019) malam.
Kasus keracunan di Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung lebih parah daripada kasus di Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan. Sebab pada kasus keracunan massal di Desa Bojonggaling, selain ratusan warga harus keluar masuk Puskemas dan dirujuk ke RSUD Palabuhanratu serta RSUD Sekarwangi Cibadak, dua warga meninggal dunia.
BACA JUGA: Buruh Korban Keracunan di Parungkuda Jadi 111 Orang, Polisi Ambil Sampel Makanan
Sebelum kasus keracunan massal di Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung. Buruh perusahaan garmen di Parungkuda juga mendadak pusing dan muntah. Kasus keracunan yang dialami buruh PT Royal Puspita Parungkuda, Kabupaten Sukabumi terjadi seusai mereka makan siang dengan menu gudeg nangka di sebuah warung nasi, Selasa (10/9/2019) siang.
Jumlah buruh yang menjadi korban keracunan mencapai 111 orang.