SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan ada potensi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan selatan Indonesia, termasuk Jawa Barat dan Sukabumi hingga dua hari kedepan. Potensi cuaca dalam kurun 26-28 Agustus 2019 ini terkait kemunculan aktivitas gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO).
Madden Julian Oscillation (MJO) adalah fenomena gelombang atmosfer yang bergerak merambat dari Samudera Hindia di sebelah Barat ke arah Timur dengan membawa massa udara basah. Deputi Bidang Meteorologi R. Mulyono R. Prabowo meminta masyarakat mewaspadai dampak dari kondisi cuaca ini, terutama ancaman hujan lebat dan angin kencang yang berdampak pada gelombang tinggi.
BACA JUGA: Pencarian Hari Kedua Nelayan Hilang di Palabuhanratu Terkendala Ombak Tinggi
BMKG memprakirakan adanya potensi gelombang tinggi 2,5 - 4 meter di perairan utara Sabang, Sabang - Banda Aceh, perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, perairan Enggano Bengkulu, perairan barat Lampung. Gelombang tinggi juga berpotensi di Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sawu - Pulau Rote, Laut Sawu bagian selatan, Laut Timor selatan NTT, Samudera Hindia barat Sumatera hingga selatan NTT.
Risiko keselamatan pelayaran bagi perahu nelayan yaitu pada kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 m meter. Pada kapal tongkang dengan kondisi kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang lebih 1,5 meter.
Adapun untuk kapal ferry berisiko pelayaran pada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang lebih dari 2,5 meter. Sementara untuk kapal kargo maupun pesiar berisiko pada kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.”
BACA JUGA: Nelayan Cisolok Hilang Digulung Ombak di Palabuhanratu
“BMKG juga mengingatkan masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area berpotensi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” jelas keterangan tertulis yang diterima redaksi Senin (26/8/2019).
Seperti diberitakan sebelumnya, Minggu siang kemarin, nelayan, Asep Setiawan (48 tahun) warga Kampung Marinjung Girang, Desa Karangpapak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi hilang di perairan Palabuhanratu, sekitar pukul 14.00 WIB. Korban tenggelam digulung ombak besar saat mencoba menarik perahu diesel yang terdampar di Pantai Katapang Condong, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.
Kondisi gelombang di pesisir Palabuhanratu hari ini pun masih tergolong tinggi. Ombak dipesisir bisa mencapai dua meter lebih. Operasi SAR terhadap korbanpun terhalang kondisi ombak di pesisir yang bisa mengancam keselamatan kapal dan perahu petugas dan relawan.