SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi masih terus melakukan pendataan dampak gempa Banten bermagnitudo 6,9 yang terjadi Jumat 2 Agustus lalu. Dari data sementara yang diupdate BPBD Rabu (7/8/2019), terdapat 34 kecamatan dengan jumlah 81 desa di Kabupaten Sukabumi yang terdampak.
34 kecamatan tersebut yaitu Parakansalak, Cikembar, Ciambar, Sagaranten, Cidahu, Nagrak, Bojonggenteng, Kalapanunggal, Warungkiara, Sukaraja, Waluran, Cireunghas, Cisolok, Cicantayan, Ciemas, Kadudampit, Kabandungan, Gegerbitung, Simpenan, Cicurug, Cikidang, Gegerbitung, Cimanggu, Purabaya, Jampangtengah, Curugkembar, Palabuhanratu, Cibadak, Cidadap, Pabuaran, Cidolog, Tegalbuleud, Surade dan Lengkong.
BACA JUGA: Gempa Banten, Dua Warga Sukabumi Meninggal Dunia
Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan, untuk jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak ada 167 KK dengan jumlah 582 Jiwa. Gempa, kata Daeng, menyebabkan puluhan warga mengungsi.
"Yang mengungsi ada 65 jiwa terbagi di 17 KK," kata Daeng kepada sukabumiupdate.com, Rabu (7/8/2019).
Gempa menyebabkan kerusakan yang tak sedikit. Tercatat 17 rumah rusak berat, 50 rusak sedang dan 85 rusak ringan. Tak hanya rumah, gempa juga meruskan fasilitas umum. Tiga masjid jami rusak ringan kemudian tiga Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) rusak sedang, kemudian dua SD rusak ringan lalu sebuah majlis ta'lim rusak sedang. Sebuah MI rusak sedang dan satu unit MCK masjid rusak ringan.
BACA JUGA: Gempa Susulan Magnitudo 4,4 Tengah Malam, Pusatnya di Sukabumi
Daeng mengatakan, data tersebut masih sementara. Mengenai bantuan untuk bangunan yang rusak, BPBD masih melakukan assessment untuk mengetahui kebutuhan apa yang diperlukan.
"Masalah bantuan, kita assessment dulu dari BPBD yang dilaksanakan dari kemarin. Nanti muncul data valid dan kebutuhan apa saja yang diperlukan. Selain itu, BPBD Kabupaten Sukabumi melakukan assessment lokasi kejadian bersama muspika dan pemerintah desa, dan dalam hal ini terus memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat apabila terdapat kejadian yang serupa atau yang lainnya agar segera melaporkan ke pemerintah setempat," tukasnya.