SUKABUMIUPDATE.com - Dua orang meninggal dunia pasca gempa Banten, Jumat (2/8/2019) malam. BPBD Kabupaten Sukabumi menyebut dua orang yang meninggal dunia adalah Ruyani (35 tahun) warga Desa Mekarmukti Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi dan Ajay (58 tahun) warga Kampung Tugu, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok.
Ajay meninggal dunia akibat terpeleset di kamar mandi pasca gempa Banten di rumah kerabatnya. Sedangkan Ruyani meninggal dunia akibat serangan jantung saat gempa susulan bermagnitudo 4,4 mengguncang Sukabumi, Sabtu (3/8/2018) dini hari.
"Ia benar ada yang meninggal tapi kejadianya pasca gempa Banten. Yang pertama serangan jantung saat gempa susulan dan satunya lagi meninggal akibat terpeleset di kamar mandi. Jadi setelah gempa Banten mengguncang, warga Cisolok ini mengungsi ke rumah kerabatnya dan terpeleset di kamar mandi," ujar Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisnadi kepada sukabumiudapte.com, Sabtu (3/8/2019).
BACA JUGA: Gempa Susulan Magnitudo 4,4 Tengah Malam, Pusatnya di Sukabumi
Selain warga yang meninggal pasca gempa. Dampak gempa Banten semakin meluas, yang awalnya hanya 15 kecamatan menjadi 29 kecamatan yaitu Parakansalak, Cikembar, Ciambar, Sagaranten, Cidahu, Nagrak, Bojonggenteng, Kalapanunggal, Warungkiara, Sukaraja, Waluran, Cireunghas, Cisolok, Cicantayan, Ciemas, Cicurug, Kadudampit, Cikidang, Kabandungan, Simpenan, Gegerbitung, Cimanggu, Cibitung, Purabaya, Jampang Tengah, Curugkembar, Palabuhanratu, Cibadak dan Cidadap.
BACA JUGA: Data Sementara Dampak Gempa Banten: 27 Bangunan di Kabupaten Sukabumi Rusak
Kerusakan bangunan pun bertambah banyak menjadi 83 rumah serta 6 sarana umum berupa sekolah, masjid dan majlis talim. Tujuh rumah rusak berat, kemudian 26 rumah rusak sedang dan 50 rumah rusak ringan.
"Itu data sementara dan akan kita masih mendata dan akan dilakukan update secara berkala," ujar Daeng.