SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan warga yang mengungsi ke Kantor Desa Ujung Genteng, gedung olahraga dan kantor perkebunan berangsur kembali ke rumah masing masing, setelah peringatan dini tsunami gempa magnitudo 7,4 di perairan selatan Banten dicabut. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami Jumat (02/9/2019) sekitar pukul 21.35 WIB atau dua jam setelah gempa terjadi.
BACA JUGA: Peringatan Tsunami Dicabut, Perairan Selatan Sukabumi Terpantau Aman dan Normal
Pantauan sukabumiupdate.com, warga yang tadinya memenuhi bangunan bangunan di wilayah perbukitan mulai kembali ke rumah masing-masing. Warga yang mengungsi adalah mereka yang tinggi di pesisir pantai, dan memang diminta mengungsi sesaat setelah gempa terjadi.
Perairan Ujung Genteng dan selatan Sukabumi lainnya, termasuk satu dari 18 kawasan yang diperkirakan terdampak tsunami pasca gempa. Ujung Genteng berstatus waspada tsunami, dan masyarakat pesisir pantai diminta menjauhi bibir pantai.
“Pengungsian di kantor desa, perkebunan mulai berangsur pulang, tapi masih ada yang memilih tetap bertahan, terutama perempuan, lansia dan anak-anak,” jelas Anggis Pratama aparatur Pemerintah Desa Ujung Genteng.
BACA JUGA: Video: Kepanikan Warga Sukabumi Saat Gempa Terjadi
Warga yang pulang ke rumah adalah para pria karena ingin memastikan aset mereka aman dari pihak tak bertanggung jawab yang mungkin memanfaatkan kesempatan warga mengungsi karena gempa. "Kami masih siaga dan waspada, karena memang masih banyak warga yang bertahan, memang dihimbau untuk mengungsi saja jika untuk malam ini,” pungkasnya.
Hal yang sama terjadi di SMAN 1 Ciemas yang dijadikan tempat pengungsian warga pesisir pantai. “Hingga saat ini masih banyak yang memilih bertahan di sini, karena malam dan khawatir gempa susulan,” jelas Abdah Aziz, relawan bencana Kecamatan Ciemas.