SUKABUMIUPDATE.com - Seorang gadis belia bernama Reni (17 tahun) ditemukan tak sadarkan diri di Kampung Citarate, di pinggir jalan menuju Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (27/6/2019) sore, sekitar pukul 16.00 WIB. Ia ditemukan oleh warga berjalan kaki sempoyongan, mencegat motor dan meminta tolong.
BACA JUGA: Depresi Berat, Gadis Muda Minta Suntik Mati ke RS Bunut Kota Sukabumi
"Saat itu saya mau pulang ke Pantai Cibuaya. Pakai motor. Tiba-tiba motor dicegat sama gadis itu. Dia jalannya oleng, kayak orang mabuk," jelas saksi mata, Enes (50 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Kamis malam.
"Begitu ditanya, dia hanya menangis dan tidak nyambung jawabnya. Setengah sadar dan linglung. Saya tanya nama dan alamat. Dia bilang namanya Reni, alamatnya di Selaeurih, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi," papar Enes.
BACA JUGA: Seorang Gadis Nyaris Bunuh Diri dari Atas GOR Merdeka Sukabumi
Enes mengaku langsung membawa gadis tersebut ke kediamannya di Kampung Cibuaya, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap. Di Kampung Cibuaya, Reni sempat menyebut-nyebut soal motor dan handphone. Kabar tentang kondisi gadis tersebut diunggah ke media sosial Facebook. Tak lama kemudian ada pihak keluarga yang menelepon.
"Ibu dan uwanya kemudian datang dari Kampung Cilandak ke Kampung Cibuaya. Setelah keluarganya datang, gadis itu diobati dulu oleh Sekretaris Desa Pangumbahan. Barulah sadar," tandas Enes.
BACA JUGA: Riska, Cepatlah Pulang.. Nenek Mencarimu
Saat ditelusuri, Reni tercatat warga Kampung Kiaralawang, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud. Sementara alamat Kampung Selaeurih, Kecamatan Warudoyong adalah kampung halaman ayah kandung yang sekarang sudah bercerai dengan ibu kandungnya.
Setelah bercerai, sang ibu kandung, yaitu Yanti, menikah dengan pria asal Kampung Cilandak, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Kurang lebih sudah tiga pekan Yanti dan keluarga barunya tinggal di Kampung Cilandak.
BACA JUGA: Pesan Terakhir Gadis Asal Nagrak Sukabumi yang Gantung Diri Karena Cinta
Sementara itu, Rijo (43 tahun) warga Kampung Cibuaya menambahkan, dari keterangan Yanti, pada pukul 10.00 WIB Reni sempat mengeluh ingin pindah pesantren.
"Katanya awalnya pesantren di Pasirsalam Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud. Mau pindah ke Pasirhayam Desa Buniwangi, Kecamatan Surade. Tapi mungkin belum ada respon dari ibunya," kata Rijo.
BACA JUGA: Tim Medis RS Bunut Kota Sukabumi Periksa Kejiwaan Gadis yang Nyaris Bunuh Diri
Lantaran belum ada respon dari Yanti, Reni menangis sambil pergi ke depan jalan yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumah, berdiam diri sambil menangis di bawah pohon nangka. Hingga kini masih misterius bagaimana caranya Rina bisa menempuh perjalanan sekitar 15 kilometer dari Kampung Cilandak ke Kampung Citarate.
"Ibunya juga tahunya kalau anak itu ada dibawah pohon nangka tersebut. Namun saat sudah sore sekitar pukul 16.00 WIB, baru sadar anaknya tidak ada. Sekitar pukul 18.00 WIB ada informasi bahwa Reni ada di Kampung Cibuaya. Menurut ibunya, dia tidak pakai motor dan tidak bawa handphone. Sekitar pukul 20.00 WIB, gadis itu sudah dibawa ke Cilandak Desa Pasiripis," pungkas Rijo.