SUKABUMIUPDATE.com - Meningkatnya volume sampah saat libur Lebaran di lokasi wisata Palabuhanratu membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi kewalahan.
Dalam mengatasi penumpukan sampah di objek wisata tersebut DLH mengalami kendala seperti terbatasnya armada angkutan untuk mengangkut sampah di TPSS.
BACA JUGA: Upaya Pemda dan DLH Tanggulangi Sampah Pasca Lebaran di Tempat Wisata Sukabumi
"Kami sedikit kewalahan menanganinya sampah saat musim liburan seperti saat ini, oleh karena itu tidak bosan melaksanakan sosialisasi dan kegiatan pengurangan sampah melalui penerapan program 3 R (Reuse, Reduce dan Recycle) yang perlu terus kita galakan ke masyarakat," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Denis Eriska , Sabtu (15/6/2019).
Selain keterbatasan armada angkutan sampah, kemacetan di jalur wisata membuat proses pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terkendala.
BACA JUGA: DLH Kabupaten Sukabumi Beberkan Data Lonjakan Sampah Pasca Libur Lebaran
"Kendala lainnya banyak kendaraan yang masuk kawasan wisata otomastis proses pengangkutan sampah dari TPSS ke TPA oleh petugas juga sedikit tersendat kadang terjebak macet," jelasnya.
Permasalahan sampah di objek wisata bertambah karena tong sampah sering hilang dan rusak. "Pernah didapati petugas hilang, ini tentu berdampak sampah jadi berserakan," ujar Denis.
BACA JUGA: Musim Liburan, DLH Imbau Wisatawan Kurangi Penggunaan Sampah Plastik
Menurut Denis, volume sampah akan meningkat saat musim liburan, seperti libur Lebaran, libur sekolah dan libur-libur hari besar. Sedangkan untuk Lebaran sekarang, Denis mengatakan volume sampah meningkat drastis.
"Adapun sampah yang biasa diangkut di kawasan wisata Palabuhanratu dan sekitarnya normalnya sekitar 84 meter kubik per hari, lalu pada musim libur Idul Fitri ini meningkat menjadi 101 meter kubik sampai dengan 126 meter kubik," pungkasnya.