SUKABUMIUPDATE.com - Angin kencang disertai dengan gelombang tinggi di perairan laut Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, terjadi sudah hampir empat hari, akibatnya sebagian nelayan terpaksa libur melaut.
BACA JUGA: Puluhan Perahu Nelayan Ujunggenteng Rusak Dihantam Gelombang Pasang, Kerugian Rp 170 Juta
"Sudah empat hari ini kondisi perairan laut kurang baik, anginnya cukup kencang ditambah gelombang tinggi datang dari arah selatan," kata Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, Asep Jeka kepada sukabumiupdate.com, Jumat (31/5/2019).
Puncak angin kencang dan gelombang tinggi tersebut, kata Asep, sudah dirasakan dua hari ini, Kamis dan Jumat."Gelombang naik sampai tiga meter, di perairan laut Ujunggenteng berbatasan dengan laut Tegalbuleud dan Cianjur Selatan," jelasnya.
Disisi lain, tambah Asep nelayan sudah mengetahui adanya imbauan dari BMKG, maka mulai hari ini Jumat (31/5/2019) sebagian ada yang libur. "Tapi ada juga beberapa nelayan yang masih melaut, hanya tidak jauh," pungkasnya.
BACA JUGA: Nelayan Ujunggenteng Sukabumi Hilang, Ini Ciri-ciri Perahu yang Digunakan
Sementara itu, seorang nelayan Ujunggenteng, Ade Misbahul Anwar (32 tahun) mengungkapkan hari ini kecepatan angin mencapai 40 knot dari arah lintang selatan, di wilayah perairan laut selatan dengan ketinggian gelombang antara dua hingga tiga meter.
"Biasanya kalau normal paling maksimal satu meter, tapi jika angin kencang otomatis dengan sendirinya gelombang pun naik," jelasnya.
Selama dua hari ini, memang angin dan gelombang bisa membahayakan nelayan, apalagi di tengah lautan jarak 20 mil dari pesisir sangat terasa. "Kami libur sampai nanti cuaca normal, dan ada imbauan dari BMKG," ungkapnya.