SUKABUMIUPDATE.com - Biaya pengangkatan proyektil peluru senapan angin dari tubuh Ryan Rasyidi (21 tahun) tak murah. Apabila dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung bisa mencapai Rp 15 juta sedangkan di rumah sakit swasta bakal lebih mahal lagi yaitu sekitar Rp 30 juta.
Ryan, warga Kampung Pamatutan RT 18/07, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi ini mengalami tertembak di bagian punggung saat mengantar istrinya belanja di depan toko baju di Jalan Suryakencana, Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (25/5/2019) lalu. Tak jauh dari lokasi tertembak Ryan, seorang pegawai toko baju Queen bernama Sarip Hidayatullah (20 tahun) juga tertembak di bagian leher.
BACA JUGA: Proyektil Peluru Masih Bersarang, Korban Penembakan Cibadak Gagal Operasi
"Informasi dari dokter (di RSHS) biaya operasi mencapai Rp 15 juta, kalau pun itu di RSHS Bandung. Kalau misalkan operasi itu penuh pasti dilempar ke rumah sakit swasta (tapi) biayanya bisa double mencapai Rp 30 juta," ujar ibu Ryan, Apong Farida (44 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Rabu (29/5/2019).
Ryan sempat berada di RSHS Bandung untuk operasi pengangkatan proyektil namun karena persoalan biaya makanya pulang. Namun sebelum pulang, pihak keluarga sudah memutuskan untuk mengambil layanan umum tapi dokter menyarankan untuk memproses BPJS atau KIS agar biaya tidak terlalu menjadi beban.
BACA JUGA: Ryan, Korban Penembakan di Cibadak Kebingungan Soal Biaya Pengangkatan Proyektil
"Dokter memberi saran, begini saja bu melihat kondisi anak ibu sehat dari fisik dan (proyektil) masih jauh ke paru-paru. Mendingan ibu urus mau BPJS mau KIS, silahkan urus saja itu. Saya kasian ke ibu kan uang (operasi pengangkatan proyektil) gak kecil," kata Farida menirukan ucapan dokter RSHS.
Setelah mendapatkan saran dari dokter, atas keinginan pihak keluarga akhirnya Ryan pulang pada Selasa (28/5/2019) malam dengan keadaan proyektil masih berada di tubuhnya.
BACA JUGA: Pasca Penembakan, Aktivitas Pertokoan di Jalan Suryakencana Cibadak Normal Seperti Biasa
"Saya juga bertanya sama dokter, ini (kondisi Ryan) bahaya tidak. (kata dokter) enggak kan dikasih obat. Asal dijaga makannya terjaga segalanya Insya Allah kuat," ujar Farida.
Farida mengatakan, Ryan rencananya akan dibawa kembali ke RSHS setelah lebaran dengan membawa persyaratan KIS.
"Tadi pagi saya konfirmasi ke pak lurah mau bikin BPJS Kesehatan mau KIS. Kata pak lurah dua-duanya itu baik, udah aja saya ngambil KIS," tukasnya.