SUKABUMIUPDATE.com - Peli Supeli, anggota KPPS TPS 16 Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten sukabumi yang meninggal dunia dikenal baik oleh keluarga dan kerabat.
Peli sejatinya ada seorang ustad yang mengajarkan anak-anak mengaji. Peli juga adalah seorang Ketua DKM masjid Ataqwa di Kampung Limbangan RT 17/03, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng. Peli juga merupakan seorang tukang jahit.
BACA JUGA: Petugas KPPS di Bojonggenteng Meninggal Dunia, Simak Diagnosa Medisnya
"Sehari-hari beliau hanya menjahit, mengajar ngaji anak-anak dan sekaligus sebagai DKM Masjid Jami Ataqwa di kampungnya. Almarhum meninggalkan satu istri dan empat anak, laki-laki dua orang, perempuan dua orang," ujar Hasanudin (29 tahun) adik Peli kepada sukabumiupdate.com, Senin (20/5/2019).
Hasan mengungkapkan, selama hidup Peli tidak memiliki riwayat penyakit, namun setelah pencoblosan dan penghitungan Pemilu 2019 ia mengeluh sakit kepala.
BACA JUGA: Sakit Setelah Pencoblosan, Petugas KPPS di Bojonggenteng Meninggal Dunia
Sebelum meninggal keluarganya sudah berusaha menyembuhkan sakit yang diderita Peli. Awalnya Peli berobat jalan ke dokter setelah itu dirawat di Sekarwangi sejak hari Selasa (14/5/2019). Kemudian keluarga meminta izin membawa Peli pulang pada Jumat (17/5/2019). Lalu pada Senin (20/5/2019) pukul 01.00 WIB, Peli dirawat kembali di RSUD Sekarwangi.
Namun nyawanya tak tertolong, Peli tutup usia di umur 45 tahun pada Senin (20/5/2019) pukul 06.45 WIB di RSUD Sekarwangi Cibadak. Dia dinyatakan sakit meningitis.
BACA JUGA: Penjelasan KPU Soal Meninggalnya Petugas KPPS Desa Cibodas Bojonggenteng
Peli dikenal sebagai sosok ustad yang baik, ramah dan sopan. Maka saat jenazah Peli disalatkan banyak masyarakat yang ikut menyalatkan.
"Keluarga dan masyarakat apalagi anak-anak yang belajar ngaji merasa kehilangan setelah ustd Peli Supeli meninggal dunia," tukasnya.