SUKABUMIUPDATE.com - Roni Andriyanto (47 Tahun) warga Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung telah ditemukan keluarganya di Rumah Sakit Al-Islam, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (24/4/2019) lalu. Namun saat ditemukan Roni dalam keadaan linglung.
Roni dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak 25 Februari 2019 lalu. Pada tanggal itu, terakhir dia diketahui berada di Masjid Agung Kota Sukabumi dan meninggalkan motornya di masjid tersebut.
Kakak Kandung Roni, Diki Herawan (50 Tahun) menjelaskan, Roni ditemukan oleh adik ipar Diki bernama Lina Rosalina (39 Tahun) di Rumah Sakit Al-Islam. Ketika itu Lina hendak pulang mengambil motor setelah mengambil nomor antrian di rumah sakit tersebut dan dari kejauhan Lina melihat sosok seseorang yang mirip dengan Roni. Lina pun segera mendekati orang tersebut untuk memastikan apakah benar itu Roni kakak iparnya.
BACA JUGA: Warga Bandung Hilang di Sukabumi Tinggalkan Motor di Parkiran Masjid Agung
"Pas dideketin ternyata memang bener Roni, Lina tanya ke Roni, a Roni ini Ina, dari mana? Mau ke mana?. Namun Roni tidak mengenal Lina dan menjawab ini siapa ya? Jadi Roni tidak mengenali Lina pada saat itu," ungkap Diki kepada sukabumiupdate.com, Rabu (1/5/2019).
Pada saat itu, Lina langsung mengajak Roni pulang ke rumah Diki. Namun, Roni selalu menanyakan anaknya yang bernama Zidan. Lina terus membujuk Roni dan menjanjikan akan mempertemukan dengan Zidan di rumah Diki. Akhirnya Roni pun mau dan ikut pulang dibonceng Lina ke rumah Diki.
BACA JUGA: Warga Bandung Hilang di Kota Sukabumi, Roni Pulanglah Anakmu Merindukanmu
Tiba di rumah, Diki pun kaget bahwa Roni telah pulang. Roni pada saat ditemukan menggunakan kaos warna merah, celana jeans biru dan memakai pakai kopeah haji warna putih. Dia pun menggendong tas ransel yang didalamnya berisi Alquran kecil, tasbih, baju pangsi warna hitam dan putih dan beberapa potong setelah pakaian.
Diki bertanya kepada Roni ke mana saja selama dua bulan ini, melakukan apa dan bagaimana. NAmun Roni seperti kebingungan dan seperti orang linglung. Tak mengingat seluruh keluarganya yang diingat hanya Zidan, anaknya.
"Setiap saya tanya dia kayak kebingungan dan jawabnya gak tahu, pas pertama ketemu saya juga dia gak kenal saya, saya video call ibu saya yang di Sukabumi juga dia gak kenal, saya panggil semua keluarga juga dia gak kenal. Yang dia ingat cuman anaknya Zidan karena pas pertama kali datang juga yang Roni tanyakan terus menerus mana Zidan? Gitu," tuturnya.
Diki mengungkapkan, saat ini kondisi Roni berangsur membaik dan mulai mengingat sesuatu secara perlahan. Namun ketika mengingat sesuatu Roni kerap merasakan sakit kepala. Pihak keluarga melihat perbedaan pada Roni yang kini lebih rajin salat, mengaji dan berdzikir.
"Saya tahu Roni sebelumnya seperti apa, dia dulu bisa disebut tidak faseh membaca Alquran, tapi sekarang udah lancar banget, salatnya rajin, berdzikir juga. Memang sampai dengan saat ini saya amankan di rumah bapak saya dulu jadi Roni belum melakukan aktivitas di luar rumah, banyaknya istirahat sekarang mah," ujar Diki.
BACA JUGA: Pulanglah Penti, Keluarga di Waluran Sukabumi Menunggumu
Diki mengungkapkan, dari keterangan yang didapat Roni mengaku berada di Semarang, Jawa Tengah selama dua minggu terakhir ini. Pada saat di Semarang, Roni hanya mengingat waktu itu saat hujan deras ia tengah berteduh di sebuah masjid, lalu ada seseorang yang menghampirinya dan memberi makan lalu mengajak Roni salat. Roni sejak saat itu dipertemukan dengan sebuah komunitas para musafir yang berpindah dari masjid ke masjid di Semarang.
Hingga akhirnya, Roni diberi ongkos pulang dan diberi tahu oleh salah satu anggota di komunitas tersebut untuk menggunakan transportasi jurusan apa dan turun di mana, seperti diarahkan dan sampai pada akhirnya tiba di Bandung dan ditemukan oleh adik iparnya Lina di RS Al-Islam Bandung.
"Roni tidak ingat dia pergi ke Sukabumi, yang dia ingat dia sudah dua minggu ada di Semarang, ikut sama komunitas itu, akhirnya disuruh pulang dan diberi ongkos dan diarahin gitu. Saya gak tahu sebelum di Semarang itu dia ngapain aja dan dimana," paparnya.
BACA JUGA: Mantan TKW Hilang Kontak, Pemdes Bojongsawah Minta Bantuan Dinsos
Diki, berencana akan membawa Roni untuk menjalani diruqyah selain itu akan juga dibawa ke ahli kejiwaan seperti psikiater.
"Saya mau coba bawa Roni diruqyah dulu, takutnya dia kenapa-napa, entah dicuci otak atau dibawa sekelompok orang tertentu. Nanti juga akan dibawa periksa ke psikiater juga. Intinya kita senang, bahagia dan terharu Roni sudah berkumpul lagi dengan keluarga dalam kondisi yang sehat," pungkasnya.