SUKABUMIUPDATE.com - Mayasari (30 tahun), warga Kampung Joglo, Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, sudah 14 bulan mengalami kelumpuhan. Kesehatannya semakin hari semakin memburuk akibat sakit yang dideritanya. Dia hanya bisa terbaring lemah di atas tempat tidur.
Namun, tak jelas penyakit apa yang diderita wanita yang akrab disapa Maya ini. Sebab beberapa dokter yang pernah memeriksanya tak menjelaskan diagnosa penyakitnya. Maya hanya merasakan sakit pada bagian pinggang yang awalnya dirasakan sejak dirinya bekerja sebagai buruh garmen di daerah Cibadak.
Sebagai buruh jahit yang dikejar target, Maya selalu kekurangan minum sehingga menyebabkan ginjalnya terganggu.
"Selama kerja di pabrik saya sering mengeluh sakit pinggang, namun masih bisa diatasi obat. Akhirnya pada awal 2017 saya berhenti karena sakit saya semakin parah," ungkap Maya kepada sukabumiupdate.com, Senin (4/3/2019).
BACA JUGA: Kaki Remuk Dilindas Truk Kontainer, Buruh Cicurug Berhutang Rp 51 Juta ke Rumah Sakit
Setelah berhenti bekerja Maya sempat beberapa kali melakukan pengobatan, namun beberapa dokter yang memeriksanya tidak menceritakan diagnosa penyakitnya.
Untuk melanjutkan berobat ke rumah sakit, Maya terbentur biaya sehingga pengobatan alternatif seperti di pijat jadi pilihan.
"Saya juga sempat berobat ke alternatif katanya penyakit saya ini berasal dari saraf yang kejepit, dan sempat juga saya dipijat karena untuk berobat ke rumah sakit saya tidak punya biaya," ujarnya.
Penderitaannya bertambah, ketika sakit suaminya menceraikan Maya.
Ibu kandung Maya, Sari (47 tahun) mengungkapkan sudah menempuh berbagai cara untuk kesembuhan anaknya tersebut, meski terbentur dengan keadaan ekonomi.
"Saya hanya buruh kebun, uang upah saya tidak seberapa. Ditambah saat ini kondisi Maya semakin memburuk dan tidak bisa saya tinggalkan untuk bekerja," ungkap Sari.
Baca JUGA: PT SUG Kembali Mempekerjakan Buruh Sukabumi, Lalu Bagaimana Soal Upah?
Sari berharap pemerintah dapat membantu kesembuhan anaknya dan meringankan bebannya. Ia pun mengatakan jika pihak Puskemas Lengkong dan Pemerintah Desa (Pemdes) Langkapjaya sudah mengunjunginya dan berjanji akan membantu proses penyembuhan Maya.
"Tadi pagi ada beberapa petugas yang menawarkan pembuatan Jamkesda, semoga saja benar dapat membantu biaya pengobatan Maya," pungkasnya.