SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Sukabumi mencatat sejumlah peristiwa yang terjadi di beberapa wilayah, Jumat, (22/2/2019). Bencana puting beliung paking menonjol timbulkan kerusakan.
Informasi yang didapatkan dari Kasi Pencegahan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Bahrami, diketahui ada 2 Kecamatan yang terkena musibah. Yakni Lembursitu, dan Gunung Puyuh.
Di Kecamatan Lembursitu, angin puting beliung menerbangkan sebuah atap kios berukuran 10 x 10 meter berbahan baja ringan. Atap terbang menghantam tiang listrik di Jalan Pelabuhan II KM 5, Kelurahan Cipanengah. Tidak ada korban jiwa, namun mengakibatkan kemacetan dan pemadaman listrik.
BACA JUGA: Pasca Puting Beliung, SPBU Kadupugur Sukabumi Dipasang Garis Polisi
Masih di sekitaran Jalan Pelabuhan II, angin puting beliung menyebabkan pohon karet kebo di halaman Gedung Korpri roboh. Pohon setinggi 10 meter tersebut menutup akses gerbang masuk ke dalam halaman gedung.
Tak jauh, tepat di belakang Gedung Korpri, satu rumah di Kampung Cipanengah RT 04/01 Kelurahan Cipanengah tertimpa pohon durian setinggi kurang lebih 30 meter.
BACA JUGA: BPBD Kabupaten Sukabumi: Angin Puting Beliung Bergerak dari Cikembar hingga Caringin
Hasil pendataan sementara, sekitar 40 rumah mulai dari RT 02, 03, dan 04 di wilayah RW 04 di Kelurahan Cipanengah terdampak angin kencang. Rata-rata mengalami kerusakan bagian atap. BPBD menyalurkan bantuan berupa terpal plastik telah dibagikan kepada para pemilik rumah yang terkena musibah.
Sementara di Kecamatan Gunungpuyuh, musibah terjadi di RT 2 RW 2 Situawi, Kelurahan Karang Tengah. Sebuah bangunan benteng berukuran lebih 20x10 meter jebol hingga menutup aliran Sungai Ciseupan dan membanjiri lima bangunan rumah warga serta satu bangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) dan mengancam longsoran sekitar kawasan.
Lumpur dan material bongkahan bangunan ini menutup aliran air sungai sehingga membanjiri kurang lebih 5 rumah warga dan 1 bangunan.
Petugas BPBD dan warga bergotong-royong selama 6 jam membuatkan aliran agar air lancar terbuang dan mengalir. Sedangkan evakuasi bongkahan bangunan benteng akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan pemilik bangunan dan SKPD teknis yang mempunyai Armada alat berat seperti beko atau eksavator.