SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi sampai saat ini belum memastikan tempat relokasi untuk para korban selamat bencana longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok.
Kepala Pelaksana BPBD Asep Suherman, mengatakan Pemerintah Desa (Pemdes) Sirnaresmi mengusulkan dua tempat untuk relokasi yang dimana lokasinya masih di sekitar area bencana longsor. Yakni di dekat SMPN 3 Satu Atap Cimapag yang pernah dijadikan Posko Satgas Terpadu dan di lahan warga sekitar. BPBD Kabupaten Sukabumi sudah memiliki gambaran terkait pembangunan rumah korban, jumlahnya sekitar 20 rumah. Namun hal tersebut masih bisa berubah tergantung hasil tinjauan BPBD nanti.
"Hari ini yang penting rapat koordinasi dulu begitu nanti selesai teknisnya sudah bisa kita tentukan luas tanahnya berapa, rumah yang dibangun berapa. Intinya itu saja sih, tadi kita bahas semuanya, masukan-masukan penanganan terkait pasca bencana alam itu," ujar Asep usai melaksanakan rapat koordinasi pemulihan bencana tanah longsor Garehong di aula Setda Kabupaten Sukabumi, Senin (14/1/2019).
Target utama penanganan para korban longsor akan diputuskan setelah BPBD Kabupaten Sukabumi terlebih dahulu melakukan identifikasi kebutuhan para korban dan persoalan tempat serta lahan relokasi. Upaya tersebut akan dilaksanakan secepat mungkin.
BACA JUGA: Di Lokasi Longsor Cisolok, Letjen Doni Monardo Bicara Taman Nasional Halimun-Salak
"Untuk pengadaan lahan relokasi secepat mungkin, adapun langkah relokasi akan difokuskan kepada 20 Kepala keluarga dari 64 jiwa yang selamat," pungkasnya.
Bencana longsor yang menerjang Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kabupaten Sukabumi terjadi tepat pada akhir tahun, Senin (31/12/2018) lalu. Bencana ini mengakibatkan 32 korban tewas dan seorang tidak ditemukan. Selain korban jiwa, longsor menghancurkan puluhan rumah dan leuit atau gudang padi rusak tertimbun.