SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Sekolah SMK Siliwangi, Kota Sukabumi, Gun Gun Saprisa Darmawiguna menjelaskan aktivitas belajar mengajar di sekolah SMK Siliwangi bejalan normal, meskipun sejumlah bangunannya terdampak terjangan banjir.
Gun Gun menerangkan, jumlah bangunan sekolah yang terkena dampak banjir dari jebolnya tanggul penahan air sungai sebanyak lima bangunan. Adapun yang menempati ruangan tersebut adalah siswa kelas 10, 11 dan 12 dengan jumlah sebanyak 92 siswa.
Ia bersyukur tidak ada korban jiwa, namun kondisi kelas tersebut sangat parah dan belum bisa difungsikan kembali seperti semula.
“Yang terkena dampak ada lima lokal, rumah warga juga ada yang kena, ternak warga empat ekor terbawa hanyut,” terangnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (14/1/2019).
BACA JUGA: Tanggul Mega Residence Rapuh, SMK Siliwangi Kota Sukabumi Jadi Korban
Kondisi lima ruangan yang terkena dampak banjir, menurutnya masih dilakukan pembersihan dan pembenahan oleh beberapa bantuan dari anggota TNI, Polri, BPBD dan juga masyarakat.
“Kita sekarang gotong royong untuk upaya pembersihan,” ucapnya.
Gun Gun menambahkan, untuk antisipasi kemungkinan adanya air banjir susulan masuk ke lingkungan sekolah, pihaknya beserta TNI, Polri dan masyarakat membangun tanggul sementara yang terbuat dari bebatuan dan pasir.
“Untuk sementara kita bikin tanggul buatan dulu, tapi kita juga gak tahu nih, kalau ada hujan besar lagi apakah akan jebol lagi atau enggak,” imbuhnya.
Menurutnya, banjir yang menerjang sejumlah ruangan di SMK Siliwangi tersebut disebabkan oleh jebolnya tanggul penahan air yang dibuat oleh sebuah perumahan bernama Mega Residence yang berdiri di samping SMK Siliwangi itu.
“Jadi yang bangun tanggul tuh pihak perumahan, jadi aliran sungai Cibandung yang mengalir dialihkan ke pinggir sekolah dengan alasan untuk perluasan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Talud Sungai Cibandung Jebol, SMK Siliwangi Kota Sukabumi Diterjang Banjir
Sebenarnya pihak sekolah beserta masyarakat sudah menyatakan sikap tidak menyetujui atas pengalihan arus sungai ke pinggir sekolah itu, tambah Gun gun ditambah lagi konstruksi tanggulnya terlihat sangat tidak laik dan semestinya untuk menahan beban air.
“Apalagi kalau lagi hujan besar, debit air di sini tinggi, konstruksi tanggulnya gitu, ya dampaknya jadi seperti ini,” paparnya.
Ia berharap, agar aliran sungai Cibandung dapat dikembalikan seperti semula seperti sebagaimana fungsi sungai yang semestinya.
“Ya untuk kedepannya jangan seperti ini lagi, karena dampaknya sudah terlihat sekarang,” pungkasnya.