SUKABUMIUPDATE.com - Kediaman Muhamad Rifki (10 tahun) bocah yang tewas tertimbun di lokasi proyek double track kereta api di Kampung Pakemitan RT 01/04, Kelurahan/Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, masih diselimuti suasana haru, Kamis, (10/1/2019) malam.
Pantauan sukabumiupdate.com di kediaman anak kedua dari pasangan Heri Supriatna (41 tahun) dan Nurhayati (37 tahun) itu masih terlihat saudara dan tetangganya datang melayat. Suasana haru dan isak tangis pun terdengar di rumah berkelir putih tersebut.
“Saya ngga nyangka aja, anak saya meninggal di bencana longsor. Tadi saya tahunya pas tidur dikabarin sama teman-temannya, saya langsung ke lokasi dan membawanya ke Puskemas lalu dirujuk ke RS Bhakti Medicare ternyata begitu di IGD sudah meninggal,” lirih Heri ayah korban.
Rencananya jenazah anaknya akan dimakamkan di TPU Ponjok hanjuang, Desa Nangerang, Cicurug, Jumat (11/1/2019).
Bocah kelas III SD di Bangkongreang Cicurug itu tertimbun longsoran tebing setinggi 10 meter di Kampung Nyalindung, Cicurug sekira pukul 15.15 WIB bersama empat teman lainnya.
BACA JUGA: TKP Longsor Proyek Double Track Cicurug Sukabumi Dipolice Line
Mereka tak menyangka akan terjadi longsor ketika bermain di kubangan bekas kerukan eskavator, tepat di bawah tempat pemakaman umum (TPU) Astana Gunung.