SUKABUMIUPDATE.com - Hujan ternyata berpengaruh terhadap pendapatan pedagang terompet tahun baru. Sarmun (40 tahun) mengadu nasib dari Cirebon ke Sukabumi dengan menjual terompet, tapi hingga Senin (31/12/2018) sore, baru dua buah terompet saja yang terjual.
Terompet warna warni yang dijual warga Kampung Kambuan RT 01/10, Desa Kasugengnganlor, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon ini merupakan terompet sisi tahun kemarin yang tak habis terjual.
Terompet yang dibawa jumlahnya 120 biji kemudian dibagi-bagi ke pedagang lainnya yang sama-sama berasal dari Cirebon. Menurut Sarmun, penjualan tahun sekarang beda dengan tahun baru kemarin.
"Tahun-tahun sebelumnya sampai habis seratus biji jelang tiga hari menyambut tahun baru," katanya.
Kondisi ini bisa jadi karena musim hujan yang terus menerus mengguyur, sehingga masyarakat enggan keluar rumah. Wisawatan pun merasa ketakutan untuk liburan ke Palabuhanratu karena cuaca ekstrim saat ini. Sebab sasaran pembeli Sarmun adalah wisatawan yang akan berlibur ke pantai Palabuhanratu. Setiap tahun dia mangkal di Cibadak yang menjadi daerah perlintasan wisatawan.
BACA JUGA: Malam Tahun Baru, Bupati Sukabumi Imbau Warga Tak Tiup Terompet
Dia mengaku jualan terompet dari saat bujangan dan usaha ini hanya dilakukan setahun sekali, apabila tahun baru saja.
"Kalau jualan terompet hanya musiman setahun sekali aja namun saya jualan terompet dari semenjak bujangan. Kalau tidak jualan terompet saya mencari nafkah dari barang bekas seperti bekas karet ban dibikin tahanan buat dalaman kursi," jelasnya.