SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Rukun Nelayan Kalapacondong Ujunggenteng, Sudiar Efendi (60 tahun), bereaksi atas pemberitaan video hoaks yang menyebut adanya gelombang pasang di wilayahnya. Video hoaks yang sempat dikaitkan dengan isu tsunami itu dinilai merugikan pariwisata di Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
"Kami atas nama warga Kalapacondong dan Ujunggenteng menuntut permintaan maaf dari Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi," kata Sudiar kepada sukabumiupdate.com usai memantau kondisi Pantai Ujunggenteng bersama perwakilan Kepolisian, TNI, dan Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Anwar Sadad, Jumat (28/12/2018).
Tak cuma Sarda Kabupaten Sukabumi, Sudiar juga menyebut salah satu nama media lokal berjejaring di Sukabumi. Ia menyayangkan, pemberitaan gelombang pasang dimuat tanpa adanya pengecekan ke lokasi, dan konfirmasi kepada aparat di Ujunggenteng.
Sudiar sangat menyayangkan adanya statment yang keliru dari Ketua Sarda Kabupaten Sukabumi, Okih Pajri, dalam pemberitaan. Kata Sudiar, dalam pemberitaan itu Okih membenarkan bahwa video gelombang pasang terjadi di Ujunggenteng.
"Kami menuntut keduanya agar meminta maaf," tegas Sudiar.
BACA JUGA: Beredar Video Air Pasang Hingga ke Daratan, Warga Ujunggenteng Sebut Hoaks
Bukan tanpa sebab, Sudiar menilai pemberitaan video hoaks sangat merugikan masyarakat di Ujunggenteng. Tingkat kunjungan wisatawan pada musim libur tahun baru kali ini menurun hampir 80 persen dibanding 2017 lalu.
"Begitu pun warga yang membuka warung musiman dibuat was was. Padahal video itu bukan terjadi di Ujunggenteng, tapi di Pangandaran beberapa bulan lalu," kata Sudiar.
Sementara itu di lokasi yang sama, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Anwar Sadad, menjelaskan bahwa kondisi Pantai di Sukabumi dalam keadaan baik. Tak cuma di Ujunggenteng, tapi juga di Kecamatan Ciemas, Tegalbuleud, dan Palabuhanratu.
BACA JUGA: Kawasan Pantai Kabupaten Sukabumi Terus-terusan Diterjang Kabar Hoaks Tsunami
"Khususnya di Pantai Ujunggenteng, Pantai Kalapacondong, Pantai Cibuaya. Video yang beredar di media sosial tersebut bisa dikatakan hoaks," kata Anwar.
Ia mengajak masyarakat untuk menyebarkan konten-konten melawan hoaks. Belajar dari video hoaks soal air pasang di Ujunggenteng, Ia melihat sangat merugikan. Salah satunya terlihat dari banyaknya wisatawan yang membatalkan pemesanan kamar penginapan.
"Jangan takut untuk berkunjung ke pantai-pantai tempat wisata di Kabupaten Sukabumi. Jangan sampai termakan hoaks, "imbuhnya.