SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, menyebutkan kerugian akibat bencana dari Januari-November 2018 mencapai Rp 21 miliar.
Dari Januari hingga November terdapat sebanyak 665 bencana. Rinciannya, 117 kebakaran, 353 longsor, 58 banjir, 121 angin kencang, 4 gempa bumi dan 12 pergerakan tanah.
”Akibat bencana ini kerugian mencapai Rp 21 miliar lebih. Sedangkan, jumlah longsor masih mendominasi bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi,” ujar Koordinator Pusdalops PB BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, kepada sukabumiupdate.com, Jumat (6/12/2018).
Daeng mengatakan, dari ratusan bencana yang terjadi mengakibatkan sedikitnya tiga orang meninggal dunia dan enam orang mengalami luka-luka.
Menurut dia di setiap wilayah Kabupaten Sukabumi memiliki kerawanan bencana. Selain bencana longsor, angka kasus kebakaran juga menduduki urutan ke dua setelah longsor. Mayoritas, kebakaran terjadi akibat adanya korsleting listrik.
Karena itu, pihaknya meminta masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaanya guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
”Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaanya. Miasalnya, dengan mengecek instalansi dan lainnya untuk meminimalisir terjadinya kebakaran,” katanya.
BACA JUGA: Lima Bencana Dalam Sehari di Kota Sukabumi, Jembatan Merah Baros Paling Terdampak
Dalam penanganan bencana, BPBD hanya memberikan bantuan stimulan untuk para korban. Seperti, makanan pokok, mie instan, beras dan lain sebagainya.
Masih kata ia, BPBD Kabupaten Sukabumi juga menggencarkan simulasi penanggulangan bencana alam di beberapa instansi pemerintahan maupun di masyarakat.
”Simulasi ini penting dilakukan agar masyarakat mengetahui bagai mana cara menyelamatkan diri ketika terjadi bencana gempa,” pungkasnya.