SUKABUMIUPDATE.com - Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kecamatan Gunungpuyuh di Jalan Nurul Iman RW 08 Kelurahan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi disisipkan dengan penggalangan dana untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Penggalangan dana tersebut dilakukan melalui warung donasi.
Lurah Gunungpuyuh, Tri Hastuti, mengatakan warung donasi ini didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Berbagai macam makanan dan minuman produk lokal di wilayah Kecamatan Gunungpuyuh, khususnya Kelurahan Gunungpuyuh tersedia di sini. Hasil dari penjualan ini akan didonasikan untuk korban di Sulawesi Tengah," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (24/10/2018).
Warung donasi ini, kata Tri melibatkan berbagai elemen masyarakat mulai dari seluruh RW, kader, dan pelaku UMKM. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan rasa empati, simpati, dan semangat gotongroyong dalam membantu terhadap sesama.
BACA JUGA: Bupati Sukabumi Lepas 9 Kafilah MTQ yang Melenggang ke Tingkat Nasional
"Berapapun hasilnya kita akan salurkan kepada korban bencana di Sulawesi Tengah. Baik melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT), PMI ataupun melalui rekening Pemkot yang sudah disediakan," akunya.
Menurut Tri, MTQ tahun ini agak sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Dimana penyelenggaraannya dikelola oleh lurah setempat, bukan lagi oleh KUA.
"Selain lomba tilawah, MTQ tingkat kecamatan ini ada sejumlah perlombaan diantaranya kaligrafi, mewarnai, menggambar, membuat tumpeng dan festival dulag," paparnya.
Tri berharap, dari MTQ tingkat kecamatan ini dapat mengirimkan kafilah dengan kualitas yang baik. Sehingga memberikan kontribusi pada kafilah kota Sukabumi hingga tingkat Provinsi Jawa Barat.
"Mudah-mudahan kedepannya bisa lebih baik lagi, tambah kompak dan menciptakan inovasi baru," tukasnya.
Camat Gunungpuyuh, Fajar Rajasa, menjelaskan wilayah yang ia pimpin mempunyai sejarah yang panjang terhadap penyelenggaan MTQ, dari tahun ke tahun menjadi juara umum. Bahkan selama pengabdiannya lima kali berturut-turut menjadi juara umum.
"Tradisi MTQ Gunungpuyuh harus jadi juara dan Alhamdulillah bisa kami teruskan. Mudah-mudahan bisa mempertahankannya hingga tahun-tahun kedepan," ucapnya.
BACA JUGA: Juara MTQ Internasional, Komisi IV DPRD: Hasna Jadi Inspirasi Warga Sukabumi
Fajar menegaskan, juara umum itu hanya sebuah bonus, yang menjadi filosofis MTQ itu, bagaimana dapat membumingkan Al-qur'an di tengah-tengah masyarakat dan mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-qur'an.
"Jangan sampai juara umum hanya titel saja, tapi dalam kehidupan masyarakatnya jauh dari nilai Al-qur'an. Itu yang paling penting," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) Kota Sukabumi Dede Nurdin mengaku dari tujuh kecamatan baru tiga kecamatan yang baru menyelenggarakan MTQ tingkat kecamatan.
"Alhamdulillah antusias masyarakat cukup bagus. Kami berharap dengan MTQ ini akan memberikan bekas kepada kita semua sehingga lebih mencintai Alquran," singkatnya.