SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah alim ulama, pimpinan ormas Islam, dan organisasi kepemudaan memenuhi aula Sekretariat Daerah (Setda) Kota Sukabumi, Selasa (23/10/2018) mala. Pertemuan yang digelar mendadak itu dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Sukabumi. Tujuannya, membahas persoalan pembakaran bendera di Kabupaten Garut.
Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, mengatakan berdasarkan hasil pertemuan, seluruh elemen sepakat untuk saling menjaga kondusifitas di Kota Sukabumi. Kunci penting menjaga kondusifitas tersebut, kata Fahmi, adalah komunikasi yang baik antara pemerintah, TNI, Polri, serta seluruh elemen masyarakat.
"Kita lokalisir, permasalahan yang ada di Garut, biarlah di Garut. Sedangkan di Kota Sukabumi akan kita jaga bersama-sama. Kita jalin komunikasi agar tidak masuk angin istilahnya. Semuanya kan berawal dari komunikasi. Insyaallah dengan komunikasi yang baik, semuanya akan berjalan dengan baik," ungkap Fahmi saat diwawancarai sukabumiupdate.com usai pertemuan.
"Kita imbau agar masyarakat tetap tenang, tetap jaga kondusifitas, serta tidak terprovokasi," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro mengaku akan meningkatkan kegiatan-kegiatan kepolisian sebagai langkah pencegahan, agar permasalahan di Garut tidak berefek di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota.
BACA JUGA: Wali Kota Sukabumi Ajak Santri Berkomitmen Pertahankan dan Mengisi Kemerdekaan
"Kita menjaga jangan sampai ada pihak lain yang mencoba memancing di air keruh. Sehingga tidak ada pihak-pihak lain yang mencoba memanfaatkan situasi ini menjadi kontraproduktif, dan kita menjaga agar peri kehidupan di Kota Sukabumi ini berjalan sebagaimana mestinya," tegas Susatyo.
Kendati demikian, Susatyo optimis melihat kedewasaan tokoh-tokoh di Kota Sukabumi dalam menyikapi permasalahan yang ada di Garut tersebut. Menurutnya, para tokoh memahami betul makna kerukunan. Hal itu terbukti saat pertemuan yang berlangsung kondusif.
"Malam ini, adalah bentuk respon cepat Muspida dalam berkomunikasi bersama para tokoh keislaman yang ada di Kota Sukabumi. Kami juga undang tokoh NU dan yang lainnya. Sehingga masing-masing tokoh bisa meminta umatnya untuk bisa menahan diri. Biarkan nanti hukum yang bekerja. Kami dari pihak kepolisian akan menangani serius, tidak main-main dan akan diproses sampai ke akarnya," tandas Susatyo.