SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukabumi menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi, di Jalan Cikembang, Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Rabu (17/10/2018). Massa menyuarakan sejumlah tuntutan, salah satunya mendesak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi untuk mundur dari jabatannya.
Para peserta aksi datang membawa spanduk dan karton berisi tulisan-tulisan tuntutan. Diantaranya, meminta Disdik untuk tidak intervensi terhadap dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos), serta meminta Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mencopot Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik).
"Pak Kadisdik ini terkesan kontraproduktif dengan visi dan misi bupati. Tiidak ada inovasi, kami sarankan Pak Bupati untuk mencopot atau Pak Kadis mengundurkan diri," ujar Ripal Rinaldi, koordinator aksi.
Massa HMI menilai, upaya Disdik Kabupaten Sukabumi untuk mensejahterakan tenaga pendidik hingga kini masih minim. Termasuk dalam menjamin nasib guru honorer.
BACA JUGA: HMI Sukabumi Kecam Pemerintah Soal Kenaikan Harga BBM
"Karena dalam UU No 20/2003 tentang pendidikan nasional, pasal 40 ayat 1 huruf a, pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai. Kemudian pasal 41 ayat 3, pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu," tuturnya.
Di sisi lain, massa HMI juga menuntut pemerintah daerah untuk mengalokasikan 20% APBD untuk guru honorer, kemudian menuntut kejelasan realisasi pengadaan buku pengayaan, referensi dan panduan bidang pendidikan DAK 2017 sebesar Rp 8,7 milyar. Lalu soal penyediaan perangkat multimedia dan peralatan laboratorium komputer senilai Rp 4,4 milyar, serta media pendidikan sebesar Rp 3,4 milyar.