SUKABUMIUPDATE.com - Bapak dan anak korban bencana gempa yang melanda Palu, Sulawesi Tengah, pulang ke Kabupaten Sukabumi.
Beni Suyud (54 tahun) bersama anaknya Ali Rudiansah (21 tahun) selamat dari bencana yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) lalu. Keduanya harus mengungsi di gunung bersama warga lainnya karena rumah dan kampung mereka tinggal rusak.
Perjalanan pulang kampung mereka bukan dengan pesawat udara melainkan dengan kapal laut Aisha Kamilah selama tiga hari dan tiba Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (11/10/2018). Dari Tanjungpriok mereka pulang menumpang mobil pickup dan pulang hanya membawa sepeda motor.
Bapak dan anak ini awalnya merupakan warga Kampung Bedeng, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade dan berangkat ke Sulawesi Tengah ikut program transmigrasi pada tahun 2009. Kemudian pada 2010 kedunya menjadi warga Desa Mopu, Kecamatan Bukal, Kabupaten Buol dan pindah ke Jalan Supratman, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
BACA JUGA: Korban Gempa Palu Asal Kota Sukabumi Masih Alami Trauma
Sedangkan Beni dan istrinya sudah cerai sebelum berangkat ke Sulteng pada 2009. Saat itu Ali dibawa merantau ke Sulteng saat duduk di bangku SD.
Di palu, Beni bekerja sebagai petani sedangkan anaknya, Beni bekerja sebagai sopir perusahaan catering.
Keduanya kini berada di Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran dan kini ditangani Pemerintah Desa (Pemdes) Caringinnunggal dan Camat Waluran.
"Mereka saat ini sudah tidak punya apa-apa lagi, hanya baju yang dipakai di badan," kata Kades Caringinnunggal Neji Jaenudin kepada sukabumiupdate.com, Senin (15 /10 /2018).
BACA JUGA: Terdampak Gempa Palu, Korban Gempa Tinggal Sementara di Kota Sukabumi
Menurut Neji, bapak dan anak ini sekarang ada di wilayah Desa Caringinnunggal dengan tujuan mau menjadi warga Desa Caringinnunggal.
"Sementara ini tinggal dulu di Kampung Citamiang RT 03/08, Desa Caringinnunggal," ujarnya.
Sementara itu Camat Waluran Asep Mulyani menambahkan, untuk kedepanya pihaknya akan mencoba minta petunjuk ke Bupati melalui Dinas Kependudukan (Disduk) untuk memproses Kependudukan bisa masuk ke kecamatan Waluran.
"Adapun untuk memenuhi kebutuhan hidup sementara, baik tempat dan kebutuhan yang lainnya, kami bersama kades dan warga akan membantu sekemampuan dengan cara bergotong royong," pungkasnya.