SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah masyarakat di Kecamatan Ciemas dan Ciracap, Kabupaten Sukabumi masih mengalami kesulitan air bersih. Warga terpaksa mengambil dari sumber air yang berada di tengah hutan.
Seperti yang dilakukan Warga Kampung Ciwangi, Desa Sidamulya, Kecamatan Ciracap, serta masyarakat dari Kampung Cigelang, Desa Gunungbatu, Kecamatan Ciracap. Setiap harinya, warga berduyun-duyun datang ke mata air Ciangkrong yang berada di tengah hutan Pasir Muncang.
"Selama musim kemarau panjang, kami memanfaatkan sumber mata air tersebut, dan kondisi ini terjadi setiap tahun," ujar Ade Sohari (38 tahun) salah satu warga Kampung Ciwangi RT 4 RW 1, Desa Sidamulya ditemui sukabumiupdate.com, Minggu (7/10/2018).
BACA JUGA: Dampak Kekeringan di Kabupaten Sukabumi Meluas, 24 Kecamatan Kekurangan Air Bersih
Jarak antara sumber mata air Ciangkrong dengan permukiman tidak terlalu jauh, sekitar 3 kilometer. Aksesnya melewati perkebunan kelapa, dan hutan, dengan kondisi jalan masih berupa tanah.
Warga berangkat ke sumber mata air tersebut dengan menggunakan sepeda motor. Di mata air Ciankrong, warga rela mengantri untuk menampung air ke jerigen yang dibawa dari rumah.
"Buat kebutuhan sehari-hari saja. Mandi, nyuci, juga minum," kata Ade.
BACA JUGA: Cara Petani di Simpenan Sukabumi Siasati Sawah Terdampak Kekeringan
Selain untuk kebutuhan sehari-hari, adapula warga mengambil air dari Ciangkrong untuk dijual. Biasanya, satu jerigen dijual seharga Rp 5 ribu.
"Kalau beli untuk keperluan sehari-hari, bisa habis Rp 25 ribu. Kan enggak cukup satu jerigen," pungkas Ade.