SUKABUMIUPDATE.com - Petani di wilayah terdampak kekeringan harus memutar otak untuk mensiasati kerugian. Salah satu caranya, dengan bertani komoditas pertanian lain, yang bisa tumbuh subur di lahan dengan kadar air sedikit.
Seperti yang dilakukan Juned (55 tahun), petani di Kampung Ranca Renghas, RT 02 RW 09, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Ia 'menyulap' sawah keringnya, menjadi kebun mentimun, semangka dan jagung.
"Berhubung saya enggak ada kerjaan lagi selain bertani, terpaksa saat musim kering seperti ini saya menanam mentimun, semangka sama jagung," kata Juned kepada sukabumiupdate.com, Selasa (11/9/2018).
Meski tak memerlukan air sebanyak yang diperlukan untuk sawah, Juned tetap perlu menyirami tanaman kebunnya dengan rutin. Paling tidak, dua kali sehari. Pagi dan sore.
BACA JUGA: 575 Hektar Lahan Pertanian di Sukabumi Terdampak Kekeringan
Dengan demikian, walaupun musim kemarau panen mentimunnya sangat tinggi. Cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Seharusnya panen mentimun ini usia 40 hari. Tapi ini mah usia 35 hari udah panen, saking suburnya. Panen pertama 25 kilogram dan panen keesokannya nyampe 2 kwintal," pungkas Juned.