SUKABUMIUPDATE.com - Seorang pemuda yang belum diketahui identitasnya dikroyok massa hingga babak belur dan tak sadarkan diri di Gang Purwa, RT 05/07 Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Pemuda tersebut diduga telah mencuri motor.
Ani Nuraeni (50 tahun) Ibu korban pencurian, mengatakan anaknya Irvan Novtiari (28 tahun) telah kehilangan motor yang diambil oleh temannya sendiri yang baru dikenal.
"Kejadiannya sudah dua minggu, motor matik anak saya dipinjamkan oleh temannya dengan dalih mengecek motornya di bengkel. Tapi sampai sekarang tidak kunjung kembali. Kata anak saya pemuda itu sering dipanggil Penjol," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (1/10/2018).
Tadi siang, kata Ani, anaknya datang kerumah mencari ayahnya dan memberikan kabar kalau yang mengambil motor anaknya tertangkap dan dibawa oleh sejumlah orang yang tidak di kenal.
BACA JUGA: Beraksi di Siang Bolong, Maling Rumah Kosong Ditangkap Warga Kelurahan Cibadak Sukabumi
"Tiba-tiba ramai sudah ada yang memukuli pemuda itu. Sampai pingsan tidak jauh dari rumah. Katanya dibawa oleh korban lainnya yang sama ditipu, karena gak ada yang kenal," katanya.
Sebelumnya, ayah Irvan juga pernah mengunjungi kediaman rumah terduga di Palabuanratu, Kabupaten Sukabumi. Tapi keluarga menyebut pemuda itu jarang pulang kerumah.
"Ayahnya sudah datang kerumah di Palabuanratu dengan baik-baik dan meminta untuk mengembalikan motor. Bahkan jika malu silahkan titipkan ke ketus RT setempat," ucapnya.
BACA JUGA: Diduga Pelaku Curanmor, Seorang Pria Babak Belur Dihajar Massa di Ciracap Sukabumi
Menurutnya, anak dan suaminya saat ini memenuhi panggilan polisi untuk dipintai keterangan. "Tadi dibawa polisi tapi gak tau ke Polsek mana," tandasnya.
Sementara itu, Usep (60 tahun) warga sekitar membenarkan ada pemukulan sekitar pukul 14.30 WIB. Pemuda diduga maling itu tidak sadarkan diri dan dibawa oleh polisi ke RSUD R Syamsudin SH (Bunut).
"Katanya yang dipukuli itu dibawa oleh pemuda dari daerah Cisaat, para korban penipuan juga. Setelah memukuli ditinggalkan begitu saja, warga langusng melapor ke polisi," pungkasnya.