SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri, menanggapi aksi mogok mengajar dan rencana unjuk rasa atau demo para guru honorer. Ia berharap rencana aksi tersebut tak sampai mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Unjuk rasa atau aspirasi boleh disampaikan tapi jangan meninggalkan sekolah juga. Kasian anak-anak kita," ujar Iyos di Cikembar, Selasa (18/9/2018).
BACA JUGA: Bertemu PGRI dan Disdik, Guru Honorer se-Kota Sukabumi Mogok Mengajar Mulai Besok
Pada dasarnya, lanjut Iyos, Pemkab Sukabumi sangat mendukung aspirasi para guru honorer. Pihaknya menginginkan para guru honorer, apalagi yang sudah lama mengajar, agar diangkat menjadi PNS.
Terlait rencana para guru honorer tersebut mendatangi Pendopo untuk menyampaikan aspirasinya, Iyos mengungkapkan, pihaknya akan melakukan rapat terkait hal tersebut. Rapat juga membahas mengenai kuota CPNS 2018.
"Hari ini Pemkab akan merapatkan tentang menentukan kuota CPNS. Kita cek dulu berapa," jelasnya.
BACA JUGA: Honor Tak Cukup, Guru Honorer Asal Jampangkulon Sukabumi Nyambi Jadi Supir Tembak
Sebelumnya, ratusan guru honorer dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Sukabumi menggelar aksi mogok, Senin (17/9/2018). Aksi yang diikuti guru honorer dari 11 kecamatan ini dipusatkan di halaman kantor sekretariat PGRI Kecamatan Kadudampit.
Permenpan ini dianggap tak berpihak kepada para guru honorer yang usianya diatas 35 tahun. Sehingga tidak memperioritaskan honorer yang telah mengabdi selama bertahun-tahun.