SUKABUMIUPDATE.com - Bencana kekeringan di Kabupaten Sukabumi semakin meluas. Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi sepanjang musim kemarau ini sebanyak 28 kecamatan kesulitan mendapatkan air bersih.
Sebelumnya 24 kecamatan yang dilaporkan mengalami kekeringan yaitu Bantargadung, Palabuhanratu, Simpenan, Cikakak, Warungkiara, Parungkuda, Cibadak, Lengkong, Jampang Tengah, Bojonggenteng, Gunungguruh, Ciemas, Kabandungan, Waluran, Cikembar, Ciambar, Gegerbitung, Jampangtengah, Simpenan, Jampangkulon, Kalapanunggal, Parakansalak, Cidahu dan Cicurug.
Kini daerah yang kesulitan mendapatkan air bersih meluas ke Kecamatan Cisaat, Sukalarang, Kadudampit dan Cisolok. Dari 28 kecamatan ini, terdapat 64 desa dan 257 kampung yang kesulitan mendapatkan air bersih.
BACA JUGA: Warga Cibadak Sukabumi Alami Kesulitan Air Bersih
"Dibanding dengan tahun yang lalu memang meningkat. Karena dampak kekeringan saat ini semakin meluas. Semenjak surat edaran dari Badan Geologi Bandung, darurat bencana pada tanggal 1 Agustus sampai dengan 31 Oktober 2018," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, Maman Suherman kepada sukabumiupdate.com, Jumat (31/8/2018) ditemui di ruang kerjanya.
Kendati demikian, BPBD Kabupaten Sukabumi berupaya memprogramkan suplai air bersih, namun Maman mengakui suplai air tidak begitu memuaskan karena daerah yang terkenda kekeringan sangat luas sedangkan armada tangki air BPBD hanya dua unit.
BACA JUGA: Warga Ciambar dan Nagrak Sukabumi Kesulitan Air Bersih
"Masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih terus kita suplai meskipun belum maksimal. Kita pun menggandeng Perumda TJM dan beberapa perusahaan untuk membantu menyuplai air bersih untuk warga yang membutuhkan," jelasnya.
Maman menegaskan suplai air bersih hanya penanggulangan sementara sedangkan untuk kelanjutannya BPBD Kabupaten Sukabumi sedang memprogramkan pipanisasi dan pemasangan toren air dibeberapa lokasi yang ada sumber airnya.
"Pipanisasi untuk mendekatkan air kepada pemukiman warga dari sumber mata air dan bila perlu dari sumur artesis sedang dijalankan, namun program seperti itu, masih bertahap, wilayah mana yang lebih darurat terlebih dahulu," tukasnya.