SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah orang tua siswa Madrasah Tsanawiyah Darul Fikri di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi sempat memprotes tindakan tegas guru terhadap anaknya. Belakangan, para orangtua siswa kembali datang ke sekolah dan masalah tersebut diselesaikan dengan cara musyawarah.
Seorang guru bernama Arya sempat memberikan hukuman, memaksa sejumlah siswa memakan tembakau. Bukan tanpa sebab, para siswa tersebut kedapatan merokok di sekitar area sekolah.
"Kami menerima atas hukuman yang diberikan. Kesalahan telah dibuat kami, memang anak kami nakal jadi wajar saja bila sekolah menghukumnya," ungkap Yeni (36 tahun), salah seorang orangtua siswa kepada sukabumiupdate.com, Selasa (31/7/2018).
Yeni bersama 20 orangtua murid yang diberi hukuman, mendatangi sekolah atas undangan pihak yayasan pengelola. Musyawarah pun berjalan lancar, keduabelah pihak menyatakan islah.
Sementara itu, Arya mengaku terpaksa memberikan hukuman tegas. Para siswa yang dihukum sering mengulang kenakalannya.
"Mereka ini sering melakukan tawuran, sering ketahuan merokok dan sering terlambat masuk sekolah," ungkapnya.
BACA JUGA: Anak Dipaksa Makan Tembakau, Ortu Siswa Geruduk Sekolah di Surade Sukabumi
"Setiap tahunnya kami melakukan treatment yang sama, kalo yang merokok ya disuruh merokok lagi sampe kapok. Namun itu juga karena ada tahapan level. Dan treatment ini berhasil," ungkap Arya.
Sementara itu M. Bunyamin selaku Ketua Yayasan dari MTS Darul Fikri mengatakan bahwa masalah ini sudah diselesaikan secara musyawarah. Dan kedua belah pihak sudah dapat menerimanya dengan lapang dada.
"Kami menyadari hukuman yang diberikan memang sedikit berlebihan, namun itu semua untuk menimbulkan efek jera bagi siswa,dan itu diluar sepengetahuan saya," jelas Bunyamin.
BACA JUGA: Anak-anak di Nyalindung Sukabumi Bertaruh Nyawa Untuk Menimba Ilmu
Bunyamin memastikan kejadian ini tidak akan terulang kembali, dan mengajak pihak orang tua untuk bersama-sama dengan mengawasi anak didiknya.
"Semoga pihak orang tua dan Guru kedepannya dapat lebih bekerjasama dan menumbuhkan komunikasi yang baik agar masalah ini tidak terulang kembali,"pungkasnya.
Sementara itu, salah satu siswa sempat mengalami keracunan akibat menjalani hukuman ini. Saat ini, siswa tersebut sudah kembali bersekolah.