SUKABUMIUPDATE.com - Petani di Desa Sekarwangi terpaksa 'menyulap' sawah menjadi lahan perkebunan kering. Air untuk proses pertanian di sawah surut saat musim kemarau saat ini.
Petani di Desa Sekarwangi, Udin Jaenudin (69 tahun) mengatakan, Ia terpaksa menggarpu tiga petak sawahnya untuk dijadikan lahan perkebunan. Lahan yang sebelumnya sawah, akan ditanami ubi jalar.
"Dari pada tidak ditanami padi, mending digarap dulu buat ditanami ubi. Itu pun kalau ada hujan turun," ujarnya saat ditemui sukabumiupdate.com, Selasa (24/7/2018).
Usep (55 tahun), petani lainnya mengatakan, sumber air untuk proses pertanian di Desa Sekarwangi berasal dari Saluran Irigasi Cimahi. Sudah beberapa pekan air irigasi tidak mengalir karena ada perbaikan infrastruktur sepanjang 7 kilometer. Jadi pasokan air ke Desa Sekarwangi tersendat.
BACA JUGA : Kemarau, Warga Desa Sekarwangi Sukabumi Antri Dapatkan Air Bersih
"Perbaikan irigasi sudah sekitar tiga bulan. Tidak hanya lahan pertanian yang terkena dampak, namun peternakan, kolam dan untuk kebutuhan rumah tangga pun sama tidak ada," jelasnya.
Kata Ia, akibat kekeringan yang terjadi di Desa Sekarwangi, para petani di desa tersebut hampir kehilangan mata pencahariannya yang berasal dari pengelolaan sawah.
"Mau gimana lagi, kolam dirumah pun kering, tinggal kita menunggu solusi dari pemerintah," pungkasnya.