SUKABUMIUPDATE.com - Komandan Kodim (Dandim) 0607 Kota Sukabumi menggelar simulasi tanggap darurat dalam menghadapi bencana alam yang terjadi di wilayah Kota Sukabumi, khusunya di Kecamatan Baros dan Cikole.
Dandim 0607 Kota Sukabumi, Letnan Kolonel (Letkol) Kav Mujahidin mengatakan, simulasi ini bertujuan untuk melatih prosedur komando hubungan antara komandan dan stafnya dalam lingkup kodim dalam mengorganisir saat terjadi bencana alam.
BACA JUGA: Sweeping Ormas di Pabrik Berujung Ricuh, Ini Tanggapan DPRD Kabupaten Sukabumi
"Alasan dipilihya ke Kecamatan Cikole dan Baros lantaran kondisi geografis tempat itulah berpotensi bencana dibanding wilayah lain. Namun tidak menutup kemungkinan juga wilayah lain juga terjadi tapi prestasinya dua wilayah tersebut lebih berpotensi," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, di Makodim 0607 Kota Sukabumi, Rabu (23/5/2018).
Komandan komado tanggap darurat bencana alam di Kota Sukabumi ini mengungkapkan, simulasi bekerjasama dengan pemerintah Kota Sukabumi, BPBD BMKG dan elemen lainya. Sehingga saat bencana terjadi saling bahu membahu dalam penanggulangannya.
"Bencana bisa diprediksi dari BMKG termasuk retakan tanah, hujan yang terus menerus dan lain sebagainya. Sehingga sebelum terjadi bencana dapat ditanggulangi dan diminimalisir. Biasanya kalau di Kecamatan Cikole tanah longsor, sedangkan Kecamatan Baros debit air sangat tinggi dan berpotensi banjir," katanya.
Penanggulangannya, kata Mujahidin dibagi menjadi beberapa tahapan mulai dari mitigasi, penanggulangan, rehabilitasi dan rekontruksi.
BACA JUGA: Sweeping Ormas, Disnakertrans Minta Perusahaan Taati Surat Edaran Bupati Sukabumi Jam Pulang
"Kemampuan dalam mengorganisasir bencana inilah yang bisa menyelesaikan. Sehingga tidak diselesaikan hanya sendri sinergitas semua elemen," jelasnya.
Selain itu, Dandim 0607 juga berterima kasih kepada Polres Sukabumi Kota, BPBD, BMKG, Kejaksaan, Kepala Dinas, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan semua elemen yang turut serta untuk bahu membahu menanggulangi bencana.
BACA JUGA: Pria Penderita Kanker Asal Parungkuda Sukabumi Butuh Uluran Tangan
"Latihan ini dilaksanakan sampai 3 hari dan 14 hari dalam pelaksanaanya sesuai dengan SOP. Kami berharap masyarakat pun harus sigap dalam menghadapi bencana dan segera melapor jika ada potensi bencana. Begitupun peran Babinsa sangat penting dalam menghadapi bencana alam sigap informasi dari warga,temu cepat, lapor cepat," pungkasnya.
Sementara itu, Kasrem 061/Surya Kecana Letkol Kav Eko Saptono, mengatakan simulasi di tahun ini rencananya ada dua tempat pertama makodim kota Sukabumi dan Cianjur yang sudah dialokasikan kodam III Siliwangi.
"Yang jelas masing masing wilayah ada potensi bencana, tidak hanya bencana alam namun juga komplik homonal. Jadi ketika dua hal itu terjadi maka semua sudah siap," katanya.
BACA JUGA: Harap Sabar, Pembangunan Infrastruktur Wilayah Inti Geopark Ciletuh Palabuhanratu Bertahap
Tujuannya, kata Eko untuk melatih prosedur komando hubungam antara komandan dan stafnya si lingkup kodim dan eksternalnya diharapakan semua unsur FKPD, Muspida dan elemen lainya dalam rangka menangani bencana kerjasama.
"Jadi ketika ada bencana sudah tau masing masing tugas seperti apa dan cepat terselesaikan," pungkasnya.