SUKABUMIUPDATE.com - Gustirah Akadir (59 tahun) merupakan seniman yang saat ini tak punya penghasilan karena tersisihkan perkembangan teknologi digital printing.
Pelukis kelahiran Ubud Bali ini tinggal bersama istrinya Aminah (45 tahun) di Kampung Cisitu, Desa Citamiang, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hanya ditopang penghasilan Aminah dari usahanya menjual oncom secara keliling. Mereka hidup memprihatinkan, tinggal di sebuah rumah semi permanen berukuran 4x6 meter.
BACA JUGA: Derita Tumor di Mata, Mohamad Riko Asal Kalapanunggal Sukabumi Butuh Uluran Tangan
Dari berjualan oncom, Aminah hanya mendapat Rp30 ribu. Oncom ini diambilnya dari pedagang di sekitar daerah Purabaya dan Aminah berjualan sudah 15 tahun sejak Gustirah tak bisa bekerja.
Sepinya tawaran pekerjaan membuat seniman yang akrab disapa Gusti ini harus menggantungkan koas dan cat yang biasa ia pakai untuk bekerja.
Lukisan yang saat ini sudah tergerus oleh teknologi digital printing menjadi alasan Gusti tak bisa melanjutkan usahanya.
BACA JUGA: Rumah Roboh, Pemdes Cijengkol Sukabumi Rangkul Semua Pihak untuk Membantu
"Sekarang kan apa-apa udah digital dan printing, saya sudah tak berdaya berdaya. Sekarang ini banyak seniman yang bergulung tikar akibat masuknya teknologi digital printing," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (21/4/2018).
Selain kalah bersaing dengan digital printing, Gusti juga tak bisa menjalankan usahanya terbentur modal sehingga tak memiliki galeri khusus. Gusti yang juga piawai dalam mengurus bonsai dan seni rupa lainnya menawarkan jasa lukisannya dengan berkeliling.
Saat lukisan berada pada masa jayanya, Gusti sering mengerjakan lukisan di bak truk, reklame restoran, dan gambar film yang akan tayang di bioskop.
BACA JUGA: Siti Maryam, Ibu Dua Anak di ACT MRI Sukabumi
Kendati demikian, Gusti masih bersyukur karena memiliki istri yang sabar menemaninya. Gusti mengaku tak akan bisa hidup bila istrinya tak ada.
"Saat ini saya cuman mengandalkan istri saya saja. Mungkin kalau saya punya anak ada lah mungkin yang bisa bantu di usia senja. Alhamdulillah saya di berikan istri yang sabar, menjalani hidup yang seperti ini dan masih setia meski saya tak bisa membahagiakannya. Bagi saya Istri saya ini adalah Kartini masa kini, karena berjuang untuk hidup kami, dan tak pernah mengeluh sedikit pun," ungkap Gusti.