SUKABUMIUPDATE.com - Jalur pendakian Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) masih ditutup hingga dua bulan kedepan karena kondisi cuaca yang belum menentu.
"Untuk jalur pendakian di Gunung Salak ini rencana akan kita buka paling lambat dua bulan kedepan, namun kita masih minta prakiraan kondisi cuaca Gunung Salak apa sudah kondusif atau belum.
BACA JUGA: TNGHS Tutup Pendakian Termasuk Jalur Sukabumi, Jangan Coba-Coba Melanggar
Kita akan minta ke BMKG kalau memang kondusif akan kita buka sesegera mungkin, Kita sudah mengajukan tapi belum mendapat jawaban dari BMKG," ujar Kepala Balai TNGHS Awen Supranata di sela-sela acara penanaman 3.000 pohon oleh PT Amerta indah Otsuka, Selasa (3/4/2018).
Menurut Awn, data prakiraan BMKG itulah yang menjadi dasar dibukanya jalur pendakian TNGHS. Apabila dilihat dari pengamatan langsung cuaca sudah mulai membaik. Akan tetapi cuaca di atas Gunung Salak tidak stabil, hujan deras disertai angin kencang masih sering terjadi.
"Mudah-mudahan kedepan sudah berkurang dan bisa dibuka untuk jalur pendakian ke Puncak Salak.
Pintu masuk pendakian resmi kita itu Cidahu dengan Pasireungit (Kabupaten Bogor). Oleh karena itu saya menghimbau kepada para pendaki supaya tidak melakukan pendakian sebelum penutupan dibuka kembali," jelasnya.
Awen menegaskan,dilarang mendaki lewat jalur yang tidak resmi sebab ilegal dan melanggar hukum.
BACA JUGA: Balai TNGHS Cimalati Sukabumi Tutup Jalur Pendakian
Menurut dia, jalur pendakian tidak resmi tidak dilengkapi fasilitas pengawasan kemudian jalurnya belum begitu representatif dan tanpa ada papan informasi. Sehingga akan mudah sekali tersesat.
"Sepanjang tahun 2017 sekitar 24.000 pendaki masuk melalui Cidahu. Adapun Pasireungit sekitar 15ribu- 20ribu orang." jelasnya.